KBR, Rembang – Dampak pencemaran laut yang diduga dari pembuangan limbah pabrik di Rembang, Jawa Tengah semakin mengkhawatirkan. Pencemaran berimbas pada budi daya udang di daerah itu.
Ini yang membuat para petambak udang di Kecamatan Kaliori, hari ini (24/11) melaporkan temuan itu ke Pelaksana Tugas Bupati Rembang, Abdul Hafidz.
Salah satu petambak, Muhammad Isrori mengakui, ia belum bisa memasukkan air laut ke dalam tambak karena air berwarna hitam pekat. Kalau dipaksakan, kata dia, bibit udang akan mati.
Karenanya, ia berharap pemerintah serius menangani kasus ini. Petambak juga siap menggelar aksi demo, apabila tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran.
“Karena kondisi air tidak memungkinkan, maka pasokan air laut ke tambak udang menjadi terlambat. Kalau dipaksakan, bisa mati semua, soalnya udang kan kecil kecil. Tak hanya udang vanamei, garam pun demikian. Kita semua dirugikan,” keluh Isrori di Rembang, Senin (24/11).
Soal ini, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rembang, Purwadi Samsi membenarkan, sebagian besar pabrik pengolahan ikan kelas ekspor langsung membuang limbah ke laut. Tapi untuk membuktikan mereka bersalah, kata dia, harus melalui uji laboratorium.
Purwadi menambahkan pihaknya akan melayangkan peringatan tertulis kepada pabrik yang melanggar aturan. Jika sampai tiga kali diabaikan, operasional pabrik akan dihentikan sementara.
Editor: Anto Sidharta
Petambak Udang di Rembang Keluhkan Pencemaran Laut
Dampak pencemaran laut yang diduga dari pembuangan limbah pabrik di Rembang, Jawa Tengah semakin mengkhawatirkan. Pencemaran berimbas pada budi daya udang di daerah itu.

NUSANTARA
Senin, 24 Nov 2014 12:02 WIB


Petambak Udang, Rembang, Pencemaran Laut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai