Bagikan:

Pengamat: Bangun Jakarta, Kubu Prabowo dan Jokowi Harus Damai

Pengamat menilai seharusnya koalisi Prabowo dan koalisi Jokowi di DPRD Jakarta bernegosiasi sebelum masing-masing menggelar rapat paripurna terkait penetapan Ahok mmenjadi gubernur DKI Jakarta.

NUSANTARA

Minggu, 16 Nov 2014 11:29 WIB

Pengamat: Bangun Jakarta, Kubu Prabowo dan Jokowi Harus Damai

politik, koalisi jokowi, koalisi prabowo, jakarta, dprd

KBR, Jakarta- Pengamat menilai seharusnya koalisi Prabowo dan koalisi Jokowi di DPRD Jakarta bernegosiasi sebelum masing-masing menggelar rapat paripurna terkait penetapan Ahok mmenjadi gubernur DKI Jakarta. Ini terkait rencana koalisi Prabowo di Jakarta yang ancam gelar Paripurna tandingan.

Pengamat politik Siti Zuhro mengatakan, kedua kubu harus bersikap dewasa dalam berpolitik dan melupakan egonya masing-masing. Ujarnya, jika keduanya tetap pada argumen masing-masing, maka perseteruan ini akan berlarut-larut.

"Bagaimana membuat dua kubu secara dewasa matang secara politik, bersepakat bersama, bahwa dalam konteks DKI seperti ini, seharusnya mereka kembali pada prinsip utama yaitu pemilu 2012. Tidak lain tidak bukan dimaksudkan untuk memunculkan kepala daerah yang betul amanah dan mampu memajukan DKI Jakarta," kata Siti kepada KBR.

Sebelumnya, Koalisi Prabowo  di DPRD Jakarta akan menggelar Paripurna tandingan terkait pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebagai gubernur Jakarta. Anggota DPRD Jakarta dari Partai Gerindra, Muhammad Taufik, menyatakan pengesahan Ahok kemarin tidak sah karena tidak ditandatangani wakil ketua DPRD. Pihaknya berencana menggelar Paripurna tandingan pada Kamis depan.

Sementara kubu pro Jokowi menyebut Paripurna tandingan yang akan dilakukan Koalisi Prabowo itu ilegal. Sekretaris Fraksi PDI P, Gembong Warsono mengatakan yang sah adalah rapat Paripurna yang diselenggarakan kemarin.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending