Bagikan:

Pemkot Semarang Akan Meluncurkan Kartu Semarang Sehat

KBR, Semarang - Pemerintah Kota Semarang akan meluncurkan Kartu Semarang Sehat (KSS). Peluncuran ini akan dilakukan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional, 19 November 2014 mendatang.

NUSANTARA

Kamis, 13 Nov 2014 07:32 WIB

Author

Nurul Iman

Pemkot Semarang Akan Meluncurkan Kartu Semarang Sehat

semarang, kartu sehat

KBR, Semarang - Pemerintah Kota Semarang akan meluncurkan Kartu Semarang Sehat (KSS). Peluncuran ini akan dilakukan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional, 19 November 2014 mendatang.

Kartu tersebut untuk mengcover warga miskin yang tidak tersentuh layanan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Dr Widoyono mengatakan, peluncuran KSS adalah program pengganti dari Jaminan Kesehatan Masarakat Kota Semarang (Jamkesmaskot).

"Itu upaya Kota Semarang untuk membantu masyarakat miskin Kota Semarang. Meski jumlahnya belum sepadan, tapi untuk mengcover masyarakat belum banyak mendapatkan, " katanya di Semarang, Rabu (12/11).

Kartu Semarang Sehat akan diberikan kepada sebanyak 103.782 warga miskin di Semarang. Jumlah tersebut di luar kuota KIS yang diberikan pemerintah pusat yang rencananya sebanyak 270.096 jiwa.

"Saat ini jumlah penduduk kurang mampu di Kota Semarang ada 373.878 jiwa atau 21,49 persen penduduk. Jadi penerima KSS adalah yang bukan penerima KIS," ujarnya.

Melalui kartu ini, lanjut dia, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat rawat jalan di pukesmas dan jaringan. Artinya, warga miskin akan mendapatkan perawatan jalan dan berobat di pukesmas dan seluruh jaringan rumah sakit kelas III.

"Namun, warga Semarang yang tidak terdata sebagai warga miskin, namun tidak mampu berobat bisa tetap bisa masuk. Dengan syarat mampu menunjukkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)," ungkap Widoyono.

Untuk anggaran yang digunakan bagi pelayanan Kartu Semarang Sehat senilai Rp 70 miliar dari APBD 2014 dan 2015. "Mekanismenya, masyarakat tidak perlu mendaftar, tapi akan langsung kita distrubisakan", tambahnya.

Adapun pembagiannya dibagi dalam dua tahap. Pada tahun 2014 dibagikan  sebanyak 782 kartu. Sementara sisanya diberikan pada tahun 2015.

"Konsep kartunya tetapp menggunakan nomor induk kependudukan (NIK), by name dan by adress. Intinya kami akan mencover yang tidak tercover dalam BPJS dan KIS," pungkasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending