KBR, Mataram - Penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, beberapa bulan lalu, membuat para pekerja seks komersial (PSK) di kota itu berpindah-pindah tempat termasuk ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) NTB, Suharmanto mengatakan, data dari Lembaga Perlindungan Hukum (LBH) Apik NTB mengungkap, sekitar 700 orang bekas PSK Dolly masuk NTB. Mereka umumnya berada di kawasan wisata di Lombok. Suharmanto mengatakan, mobilitas PSK yang pernah bekerja di Dolly cukup tinggi.
“Ini makanya harus hati-hati, dan terus terang ada data dari LBH Apik ini ternyata dengan ditutupnya Dolly Surabaya ternyata yang sudah hijrah ke NTB cukup banyak. Menurut data mereka sekitar 700-an sudah masuk ke NTB. Ada di Senggigi, ada yang sampai ke Maluk dan sebagainya. Bagi pelanggan-pelanggan merasa bahwa ini barang baru padahal disana barang sudah usang. jadi mobilitasnya tinggi jadi harus hati-hati menyikapi ini,” kata Suharmanto kepada Portalkbr, Sabtu (22/11).
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) NTB, Ibnu Salim mengatakan, pihaknya masih memantau indikasi masuknya bekas PSK Dolly ke NTB. Ia menegaskan, jika ada PSK Dolly yang ditemukan akan ditindaklanjuti dengan pemulangan atau rehabilitasi di PSKW Budhi Rini Mataram.
Editor: Anto Sidharta
Pegiat AIDS: Banyak Bekas PSK Dolly Lari ke NTB
Penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, beberapa bulan lalu, membuat para pekerja seks komersial (PSK) di kota itu berpindah-pindah tempat termasuk ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

NUSANTARA
Sabtu, 22 Nov 2014 20:59 WIB


Pegiat AIDS, PSK Dolly, NTB
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai