KBR, Jakarta - Tim penanggulangan bencana dari BPBD Provinsi Maluku Utara masih mengecek dan mendata kerusakan yang terjadi akibat gempa. (Baca: BMKG : Waspada, Gempa Maluku Berpotensi Tsunami)
Menurut Kepala BPBD Maluku Utara Hasan Ahmad, kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Halmahera Barat. Kata dia, masyarakat juga di provinsi Maluku Utara sempat panik namun kondisi kini sudah berjalan normal.
"Rentan terhadap resiko gempa 7.3 skala richter dan 5.0 skala richter itu di Kabupaten Halmahera Barat, di kabupaten lain normal-normal saja. Di kota Ternate sendiri normal-normal saja. Untuk kerusakan hanya baru informasi dan tim masih ke lokasi kejadian di kabupaten Halmahera Barat," ujar Kepala BPBD Maluku Utara Hasan Ahmad saat dihubungi KBR, Sabtu (15/11).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menginformasikan Gempa dengan kekuatan 7,3 Skala Richter di kawasan perairan Maluku Utara berpotensi tsunami. Gempa susulan dengan kekuatan diatas 5 skala richter masih terus terjadi hingga saat ini. BMKG bahkan mencatat sudah puluhan kali gempa susulan terjadi di dekat pusat gempa pertama.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi tsunami setinggi 0,9 meter di Jailolo, Maluku Utara. Tsunami itu dideteksi usai gempa 7,3 Skala Ritcher melanda Laut di sekitar Maluku.
Editor: Nanda Hidayat