Bagikan:

Pasar Perbatasan NTT-Timor Bakal Dikelola Swasta

Pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana menyerahkan pengelolaan pasar di perbatasan dengan Timor Leste ke pihak swasta.

NUSANTARA

Minggu, 02 Nov 2014 14:58 WIB

Author

Silver Sega

Pasar Perbatasan NTT-Timor Bakal Dikelola Swasta

ekonomi, perbatasan, pasar

KBR, Kupang- Pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana menyerahkan pengelolaan pasar di perbatasan dengan Timor Leste ke pihak swasta.


Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah NTT masih mengkaji dan masih harus membicarakan dengan pemerintah pusat. Menurut Gubernur Frans Lebu Raya, warga di perbatasan belum memanfaatkan pasar perbatasan secara baik.

"Ya sebenarnya, pertama tentu untuk pasar yang ada. Ya sebenarnya terbuka hanya kan ini bagaimana pelaku-pelakuknya bisa memanfaatkannya dengan baik ya. Dan bisa berguna bagi kedua negara. Itu dibangun bukan barusan, tapi sudah lama dibangun tapi juga dari sisi operasionalnya masih terkendala dengan berbagai hal. Mungkin, nanti kita akan lihat, akan kaji andai kata itu lebih cocok diberikan pengelolaan kepada swasta mengapa tidak. Tentu itu kita harus bicara dengan pemerintah."

Gubernur NTT Frans Lebu Raya menambahkan, pasar di perbatasan dengan Timor Leste sangat mendukung pertumbuhan ekonomi warga di perbatasan. Gubernur Frans Lebu Raya berharap warga perbatasan bisa menciptakan produk yang bisa menarik minat warga Timor Leste berbelanja di pasar perbatasan.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT Bruno Kupok mengatakan, enam pasar di perbatasan Indonesia-Timor Leste, belum optimal. Ini karena kurangnya dukungan infrastruktur jalan. Selain itu lokasi pasar jauh dari pemukiman warga.

Enam pasar itu masing-masing Pasar Motain dan Turiskain di Kabupaten Belu, Pasar Motamasin di Kabupaten Malaka, serta Pasar Wini, Napan, dan Pasar Haumeni di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending