Bagikan:

Ombak Tinggi Hantam Tujuh Kecamatan Pesisir Aceh Utara

Gelombang setinggi 2,5 meter menghantam tujuh kecamatan pesisir di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Hal itu dipicu gangguan cuaca ekstrim yang melanda kawasan perairan Selat Malaka.

NUSANTARA

Senin, 17 Nov 2014 16:49 WIB

Ombak Tinggi Hantam Tujuh Kecamatan Pesisir Aceh Utara

gelombang tinggi, aceh

KBR, Lhokseumawe – Gelombang setinggi 2,5 meter menghantam tujuh kecamatan pesisir di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Hal itu dipicu gangguan cuaca ekstrim yang melanda kawasan perairan Selat Malaka.


Sekretaris Search and Rescue (SAR) Aceh Utara, Hasbullah membenarkan, cuaca buruk yang terjadi di daerah itu mengakibatkan ribuan nelayan terpaksa menganggur. Hujan deras disertai angin kencang dan petir sangat membahayakan keselamatan nelayan


“Kita berikan informasi, agar mereka berhati-hati, baik nelayan maupun masyarakat lainnya. Kalau sekarang dengan musim barat diperkirakan, yaitu 2,5 meter. Karena perputaran arus air dan angin itu merupakan sudut, sehingga pertemuan dua arus dan angin itu menimbulkan ombak meninggi, ” kata Hasbullah kepada portalkbr, Senin (17/11).


Ia menambahkan, gangguan cuaca ektrim itu biasa terjadi pada malam hari. Masyarakat nelayan diminta untuk mewaspadai ancaman tersebut. Ketujuh kecamatan itu adalah Kecamatan Seunuddon, Muara Batu, Lapang, Syamtalira Bayu, Dewantara, Tanah Jambo Aye, dan Samudera.


Hal yang sama juga terjadi di perairan Kota Lhokseumawe, dimana sejumlah nelayan mulai merapat ke dermaga Tempat Pendaratan Ikan akibat cuaca buruk. Pihaknya, memprediksi ancaman gelombang tinggi akan terus bertambah parah dalam beberapa pekan depan.


Tokoh Adat Nelayan pantai Ujong Blang, Pawang Rusli mengungkapkan, ombak tinggi ini sudah menjadi agenda rutin ketika tiba penghujung tahun. Katanya, waspada gelombang tinggi wajib ditaati nelayan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending