KBR, Balikpapan - Pemerintah Maysia membantah pernyataan yang menyebutkan ratusan manusia perahu yang diamankan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, merupakan warga mereka.
Bantahan itu disampaikan Senior Deputy Komisioner Police Wilayah Sabah, Datuk Jalaluddin. Dia mengatakan, manusia perahu itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Mereka hidup berpindah-pindah, tidak punya rumah dan hanya hidup di perahu.
Menurutnya, manusia perahu itu selama ini diketahui hidup di perairan Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Kata dia, Kerajaan Sabah dan Pemerintah Malaysia kini sedang mengkaji untuk memberikan kewarganegaraan bagi manusia perahu tersebut. Sehingga mereka diharapkan akan memiliki identitas.
"Kerajaan Sabah sekarang ini sedang mengkaji dengan pihak Espom dan Polim, kita coba daftarkan mereka, termasuk kita dapatkan identitas, kita beri dia identitas," kata Datuk Jalaluddin, Rabu (26/11).
Dia menambahkan, selama ini manusia perahu memang tidak punya identitas maupun kewarganegaraan . Sehingga kerap ditangkap pihak keamanan ketika memasuki wilayah perairan suatu negara.
Editor: Antonius Eko