Mahasiswa di Balikpapan Bersatu Tolak Penaikkan BBM

KBR, Balikpapan – Mahasiswa Balikpapan, Kalimantan Timur, dari berbagai organisasi yang biasanya berbeda sikap kini bersatu menolak kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan bahan bakar minyak (BBM). Mereka bersama-sama berunjuk rasa di depan Kantor DPRD dan Walikota Balikpapan, Senin (23/11) siang.

Mereka yang berdemo berasal dari beragam organisasi yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (disingkat GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Badan eksekutif Mahasiswa (BEM).

Dalam aksinya itu ratusan mahasiswa membawa berbagai macam poster penolakan penaikkan termasuk sindiran ke pemerintah. Mereka juga membawa keranda berwana putih yang bertuliskan “Matinya Hati Nurani RI 1”.

Para Mahasiswa juga membawa poster Presiden Joko Widodo. Foto tersebut berlubang di bagian gambar mata kiri Jokowi. Juga membawa poster karikatur Wakil Presiden Jusuf Kalla yang bertulisan “Janji Kampret”.

“Kami terpaksa turun ke jalan untuk menyuarakan suara rakyat. Karena rakyat menggeluhkan kenaikkan harga BBM yang berimbas kenaikkan pada berbagai macam kebutuhan pokok. Harusnya tidak ada kenaikkan BBM,” kata salah satu mahasiswa dalam orasinya.

Mereka meminta Presiden Jokowi dan Wakil Presiden  Jusuf Kalla mendengarkan keluhan masyarakat. Karena kenaikkan harga BBM telah menyengsarakan masyarakat kecil.

“Jangan biarkan masyarakat menderita, haruskah semua masyarakat turun ke jalan. Kebijakan yang menyengsarakan masyarakat. Kami menentang kenaikkan ini. Karena  BBM naik mafia migas kian membuncit,” sindir mahasiswa sambil menyanyikan Indonesia Raya.

Aksi ratusan mahasiswa itu mendapat pengawalan dari kepolisian yang menurunkan personel sekitar 150 anggota. Akibat aksi ratusan mahasiswa itu, jalan utama Sudirman mengalami macet

Editor: Anto Sidharta