KBR, Banyuwangi - Debit air di 500 dam lebih di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, di musim kemarau panjang ini menurun hingga 90 persen.
Kepala Operasi dan Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi Priyadi mengatakan, debit air saat ini tinggal 10 persen, akibatnya sebagian lahan pertanian di Banyuwangi kekeringan.
Priyadi mencontohkan, seperti dam Karangdoro yang berada di Kecamatan Tegalsari, yang potensi debit airnya mencapai 17 ribu meter kubik, saat ini hanya tinggal 4 meter kubik. kata dia, anjloknya debit air itu menyebabkan belasan ribu hektar sawah kekeringan.
Kata Priyadi, penurunan debit air ini yang paling parah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain faktor cuaca, penurunan debit air juga disebabkan banyaknya alih fungsi hutan di bagian hulu aliran sungai.
Sementara itu, Ketua Gabungan Petani Pemakai Air Daerah Irigasi Wringinpitu Banyuwangi Suparmin mengatakan, debit dam Wringinpitu turun drastis. Dari 800 liter per detik pada tahun 2011 lalu, sekarang menjadi 100 liter per detik. Hal ini mengakibatkan 6 ribu lebih hectar lahan pertanian di 13 desa kekeringan. Kata Suparmin, untuk menyelamatkan tanaman, para petani terpaksa menyewa diesel dengan tarif yang cukup mahal untuk menyedot air yang tersisa.
Editor: Antonius Eko