Bagikan:

Jika Jokowi Moratorium PNS 5 Tahun, Banyuwangi Minus 4 Ribu Pegawai

KBR, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas setuju dengan moratorium pegawai negeri sipil (PNS) selama 5 tahun. Namun Pemerintah Banyuwangi akan memberikan tunjangan kinerja bagi PNS sebagai solusi kekeruangan pegawai.

NUSANTARA

Senin, 03 Nov 2014 19:17 WIB

Author

Hermawan

Jika Jokowi Moratorium PNS 5 Tahun, Banyuwangi Minus 4 Ribu Pegawai

banyuwangi, PNS

KBR, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas setuju dengan moratorium pegawai negeri sipil (PNS) selama 5 tahun. Namun Pemerintah Banyuwangi akan memberikan tunjangan kinerja bagi PNS sebagai solusi kekeruangan pegawai.

Abdullah Azwar Anas menjelaskan bila moratorium PNS diberlakukan, Kabupaten Banyuwangi akan kekurangan 4 ribu PNS dalam 5 tahun. Sebab jumlah PNS yang pensiun sebanyak 800 orang pertahunya.

Kata Anas, tunjangan kinerja itu berupa bonus bila PNS memiliki beban kerja yang besar. Sehingga semakin banyak kerja semakin banyak pula gaji yang diterimanya.

“Pemda Banyuwangi sudah mengantisipasi dengan tunjangan kinerja secara bertahap. Kemarin kan baru absen, mulai tahun depan tunjangan kinerja efektif bertahap, bertingkat supaya tidak kaget. Kajian dan sitemnya sudah mulai ada uangnya kita siapkan mengantisipasi tadi ketika ada moratorium PNS tidak terlalu ada masalah karena kita sudah menyaipkan basis kinerja. Sehingga orang yang semakin banyak menyelesaikan pekerjaan honornya semakin tinggi nah itu sebenarnya solusi, nah kalau itu dikerjakan saya kira tidak akan banyak masalah,” kata Azwar Anas (3/10).

Azwar Anas menambahkan tunjangan kinerja tersebut akan diterapkan mulai tahun 2015. Akan tetapi pemberian tunjangan kinerja itu tidak berlaku bagi guru dan dokter. Sebab tunjangan guru dan dokter sudah diatur tersendiri oleh undang-undang.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending