KBR, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta kepolisian meningkatkan pengawasan di tempat-tempat angkutan umum. Ini menyusul survei internasional yang menyebutkan angkutan umum di Jakarta sebagai nomor 5 paling tidak aman.
Sekjen Organda, Andriansyah, mengatakan keamanan bagi penumpang tidak bisa diserahkan kepada operator saja. Polisi harus lebih sering berpatroli ke tempat yang dipandang rawan tindakan krminal.
"Misalnya ada pangkalan-pangkalan angkutan umum, kemudian shelter-shelter, atau terminal. Nah, ini yang perlu jadi titik berat dalam rangka peningkatan rasa aman bagi pengguna angkutan umum, khususnya juga untuk perempuan," jelas Andriansyah saat dihubungi KBR, Sabtu (1/11).
Andriansyah, menambahkan pihaknya juga mewajibkan 3 hal pada supir angkutan umum. Yakni menyalakan lampu di dalam angkutan saat malam, memakai kaca film yang tipis, dan memasang tanda pengenal. Tiga hal itu dianggap akan mengurangi tindakan kriminal, terutama pada perempuan.
Kantor berita dunia Reuters mensurvei angkutan umum paling berbahaya di 16 kota di dunia. Jakarta menempati posisi lima, lebih buruk dibanding Kuala Lumpur nomor tujuh. Paling buruk adalah Bogota, sementara tiga besar terbaik adalah New York, Tokyo, dan Beijing.
Editor: Antonius Eko