KBR, Pontianak – Warga Pontianak, Kalimantan Barat, langsung menyerbu Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) setelah Joko widodo, (17/11) pukul 21.00 WIB mengumumkan kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai Rabu (18/11) dinihari. Kendaraan roda dua dan empat menyerbu SPBU yang buka 24 jam.
Antrean panjang dimulai pukul 22.00 WIB. Misalnya saja SPBU Kota Baru Jalan Prof. M Yamin yang antreanya hingga satu kilometer. Begitu juga SPBU di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Parit Haji Husin 2 antrean sangat panjang.
Pengawas SPBU Kota Baru, Edi mengatakan bahwa stok yang masih tersedia pada saat itu ada 21 ton, cukup melayani antrean tersebut hingga pukul 00.00 WIB.
“Kami memang masih ada 21 ton, antrean panjang sekali dan padat kita layani harga Rp 6.500 hingga pukul 00.00 Wib. Habis tak habis,” ujarnya
Iin (27), salah satu sopir taksi Pontianak-Sanggau mengaku terkejut atas informasi kenaikan BBM yang begitu mendadak, lantaran ia pada saat itu masih di dalam perjalanan menuju Pontianak dan harus mengantar penumpang sampai tempat tujuan.
“Sedikit kecewa karena naiknya mendadak, mau gimana lagi sudah menjadi kebijakan dari pemerintah kita ikut saja, “ kata Iin.
Lebih lanjut Ia mengatakan biasanya mengisi BBM penuh armada taksi Toyota Inovanya sebanyak Rp360 ribu, kini pihak perusahaannya harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
“Bagi saya tidak masalah paling perusahan yang pusing, tapi ongkos taksi besok pasti naik yang biasa Rp130 ribu kemungkin akan naik menjadi Rp150 ribu,” ujar iin yang sudah satu tahun menjadi sopir taksi.
Di pengguna roda dua, ada Dina salah satu mahasiswa asal Kota Singkawang yang ketakutan besoknya premium habis jadi rela ikutan ikutan antrean yang lumayan panjang. “Saya ikutan antre karena bensin saya tingga sedikit, jadi saya isi. Dan takut juga besok tidak kehabisan,” ungkapnya
Dari pantauan terlihat ada beberapa sopir taksi komplain karena sudah antre dari pukul 22.30 WIB, namun saat sudah di depan mesin pukul 00.00 Wib, harga berubah. Dengan melontarkan amarah kecewa antre mereka pergi meninggalkan SPBU.”Jokowi hanya bisa menyiksa rakyat kecil,” kata-kata yang terlontar sambil pergi menuju mobilnya.
Kapolsek Pontianak Kota Kompol A.Mohtar mengerahkan 9 anggotanya untuk berjaga di SPBU Kota Baru. Antrean yang begitu panjang, sempat mengakibatkan kemacetan akibat truk mogok dan ada kendaraan yang mencoba serobot masuk. “Sudah aman terkendali awalnya sempat macet gara-gar truk mogok, antrian membludak dan panjang,”katanya.
Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000. Jokowi menetapkan harga baru BBM yang akan berlaku pukul 00.00 WIB terhitung sejak tanggal 18 November 2014.
“Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500,” papar Jokowi di Istana Negara, Senin (17/11) malam.
Editor: Anto Sidharta
Ini Reaksi Warga Pontianak soal Kebijakan Jokowi Naikan Harga BBM
Warga Pontianak, Kalimantan Barat, langsung menyerbu Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) setelah Joko widodo, (17/11) pukul 21.00 WIB mengumumkan kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai Rabu (18/11) dinihari. Kendaraan rod

NUSANTARA
Selasa, 18 Nov 2014 05:48 WIB


Pontianak, Harga BBM, Kenaikan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai