Bagikan:

ICW: Kita Lebih Kenal Ahmad Dhani Prasetyo daripada Prasetyo

Pegiat antikorupsi di Indonesia mengolok-olok kebijakan Presiden Joko Widodo yang Kamis (20/11) kemarin melantik HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung menggantikan posisi Andi Nirwanto sebagai pelaksana tugas jaksa agung.

NUSANTARA

Jumat, 21 Nov 2014 07:55 WIB

Author

Anto Sidharta

ICW:  Kita Lebih Kenal Ahmad Dhani Prasetyo daripada Prasetyo

ICW, Prasetyo

KBR, Jakarta -  Pegiat antikorupsi di Indonesia mengolok-olok kebijakan Presiden Joko Widodo yang Kamis (20/11) kemarin melantik HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung menggantikan posisi Andi Nirwanto sebagai pelaksana tugas jaksa agung.

“Kita Lebih Kenal Ahmad Dhani Prasetyo daripada Prasetyo,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho dalam Sarapan Pagi KBR, Jumat (20/11).

Emerson memperbandingkan jaksa agung yang baru itu dengan musisi Ahmad Dhani yang selama ini dikenal publik.

Namun, walau tidak banyak dikenal publik, Emerson meminta Prasetyo untuk menjawab keraguan publik padanya.

“Untuk menjawab keraguan (publik) ia harus jawab dengan bekerja, dia (harus) mampu bekerja sama, dan independen. Ia harus buktikan apa yang dikhawatirkan orang tidak terbukti,” ujar Emerson.

Sejauh ini, kata dia ada lima hal mendesak yang perlu ia selesaikan untuk menjawab keraguan publik itu.

“Pertama, mengembalikan kepercayaan publik, mengoptimalisasi perkara korupsi dan penegakan hukum, reformasi birokrasi, membersihkan praktek mafia hukum dan sinergi dengan penegakan hukum yang lain,” kata Emerson.

Ia juga berharap Presiden Jokowi menjelaskan ke pubik soal pemilihan Prasetyo ini.

Penunjukan Prasetyo dikritik kalangan pegiat hukum dan antikorupsi. Pasalnya, politisi Nasional Demokrat (NasDem) tersebut dinilai tak layak.  Selain karena latar belakangnya sebagai politisi, rekam jejak bekas Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum tahun 2005-2006 itu tidak terlalu menonjol.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending