Hindari Bentrok Terulang, TNI-Polri Siapkan Acara Rutin Bersama

KBR, Jakarta – Institusi TNI dan Polri berencana membangun harmonisasi hubungan setelah munculnya bentrokan anggota Brimob dan anggota TNI di Batam, Rabu (19/11) lalu.

“Diutamakan harmonisasi hubungan diantara TNI dan Polri melalui beberapa kegiatan baik kegiatan olahraga, kegiatan seni, dan kegiatan yang lain untuk meningkatkan hubungan komunikasi antarsatuan,” ujar Juru Bicara Mabes Polri, Ronny Frengky Sompie dalam Sarapan Pagi KBR, Jumat (21/11).

Menurut Sompie, upaya ini menjadi salah satu cara untuk menghindari bentrokan serupa di kemudian hari. Aksi membangun harmonisasi ini, kata dia, akan dilakukan secara permanen.

“Kita harus jalin hubungan kekeluargaan, harus dibangun. Ini akan dilakukan permanen. Akan dibentuk tim untuk menemukan seperti apa sih pola-pola, metode untuk membangun kebersamaan yang mengakar, membumi, dan bukan hanya sekada konsep di atas kertas,” jelas Ronny.

Rencana ini, lanjut Ronny, perlu ada keteladanan kepemimpinan yang mengakar dari kedua belah pihak

Terkait soal sanki pada pada anggotanya yang terbukti bersalah dalam insiden ini, Ronny menyatakan, pelaku akan diberikan sanksi tegas.

“Ada tiga kategori, pelanggaran disiplin dengan sanksi disiplin, pelanggaran kode etik ada peraturan kapolri, kalau pelanggaran pidana kita pakai Undang-Undang Pidana dengan menyerahkan pelaku ke Reskrim (Reserse dan Kriminal, red.) ke sidang pengadilan,” pungkas Ronny.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan,Tedjo Edhy Purdijatno untuk mencarikan solusi agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi.

Insiden bentrok antara TNI dengan Polri di Batam, Kepulauan Riau, menimbulkan korban jiwa, yakni Praka J.K. Marpaung anggota Yonif 134 Tuah Sakti. Dia tewas ketika baku tembak Rabu malam. Selain itu, seorang warga sipil tertembak di paha sebelah kanan.