Bagikan:

Guru Agama Trenggalek Tuntut Pencairan Tunjangan Profesi

Lima ratus guru yang tergabung dalam Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) se-Kabupaten Trenggalek berunjukrasa di kantor kementerian agama setempat, Selasa (25/11), menuntut pencairan tunjangan profesi pendidikan (TPP).

NUSANTARA

Selasa, 25 Nov 2014 16:17 WIB

Guru Agama Trenggalek Tuntut Pencairan Tunjangan Profesi

guru, tunjangan, trenggalek

KBR, Trenggalek - Lima ratus guru yang tergabung dalam Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) se-Kabupaten Trenggalek berunjukrasa di kantor kementerian agama setempat, Selasa (25/11), menuntut pencairan tunjangan profesi pendidikan (TPP). 


Salah seorang guru, Amaludin Kamil mengatakan, hingga saat ini tunjangan TPP tahun 2013 sama sekali belum bisa dicairkan. Padahal menurutnya, seluruh persyaratan yang disyarakatkan telah dilengkapi dan dinyatakan lolos.


"pada intinya, TPP tahun 2013 kami sudah tertahan lebih dari satu tahun. Makanya kami hari ini bersama seluruh elemen guru PAI menyakan bagaimana hal tersebut bisa terjadi," kata Amaudin Kamil.


Kamil menambahkan, selain TPP 2013, tunjangan serupa untuk periode triwulan ketiga tahun ini juga belum bisa dicairkan. Para guru khawatir dana tersebut akan hangus dan tidak bisa dicairkan.


Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Kemenag Trenggalek, Agus Prayitno mengaku, saat ini anggaran TPP 2013 tersebut masih dalam proses di Kementerian Agama serta Kementerian Keuangan. 


Dia menjamin tunjangan untuk guru bersertifikasi itu tidak akan hangus. Hanya saja pihaknya tidak mengetahui kapan anggaran tersebut akan bisa dicairkan dan ditransfer ke rekening masing-masing guru. 


"Sekarang sudah di dirjen anggaran, karena untuk TPP ini melibatkan Kementerian Agama, Kementerian Keuangan serta DPR. Artinya lintas kementerian, saat ini tinggal menunggu revisi anggaran saja," katanya. 


Sesuai dengan data di Kantor Kemenag Trenggalek, jumlah guru yang anggaran TPP-nya belum dicairkan sebanyak 459 orang, dengan anggaran yang masing-masing mencapai lebih dari Rp 40 juta. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending