KBR, Medan – Elpiji ukuran 3 kg mendadak langka di beberapa wilayah Kota Medan, Sumatera Utara. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi. Padahal PT Pertamina telah menambah kuota penyaluran di tingkat agen hingga 20 persen per hari.
Salah seorang warga di Sunggal, Boru Naibaho (33) mengaku, sudah lebih dari seminggu ini, sejak kabar kenaikan harga BBM beredar, ia mulai sulit memperoleh elpiji ukuran 3 kg.
"Payah (sulit, red) sekali sekarang mencari elpiji ukuran 3 kg. Biasanya pun ada yang mengantar, ini tidak ada. Untuk bisa dapat terpaksa harus mencari, itupun harganya mahal kali, lebih bahal dari harga biasanya," ungkapnya kepada KBR.
Terpisah, juru bicara PT Pertamina Marketing Operation Region I, Zainal Abidin mengatakan, sejak dua bulan yang lalu, kuota penyaluran elpiji ukuran 3 kg sudah ditambah sekitar 18-20 persen di Sumatera Utara. Penambahan dilakukan karena adanya peningkatan konsumsi dalam seharinya.
Disebutkannya, PT Pertamina melakukan penambahan pasokan penyaluran elpiji ke agen-agen sebanyak 50 ribu tabung pe rhari, atau sebanyak 320 ribu tabung, dari kebutuhan rata-rata (normal) per hari hanya 270 ribu tabung.
"Penambahan kuota belum dapat dipastikan sampai kapan. Namun penyaluran akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Pantauan KBR di lapangan, harga elpiji ukuran 3 kg di daerah Medan Marelan sudah mencapai Rp 23 ribu per tabung. Kemudian di Kampung Durian, Kecamatan Deli Tua di kisaran harga Rp19 ribu, dan di Jalan Japaris dan Jalan Sutrisno, Medan, justru stok elpiji 3 kg sudah habis di tingkat pengecer sejak kemarin.
Editor: Antonius Eko