KBR, Lhokseumawe – Gas elpiji 3 kg langka di Kabupaten Aceh Utara. Kondisi itu menyebabkan masyarakat beralih menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Desa Ulee Rubeik Barat, Badlisyah Yahya mengatakan, warga sudah sebulan kesulitan memperoleh gas elpiji. Seluruh pangkalan dan agen penyalur gas tak lagi memiliki stok elpiji.
”Mungkin langka ini ada permainan orang-orang yang gede (mafia elpiji-red), artinya kalau sudah dicari kemana-mana gak dapat tentu terpaksa pakai kayu bakar. Sudah sebulan lamanya seperti ini, ” keluh Badlisyah kepada KBR, Rabu (19/11).
Ia menjelaskan, sementara gas elpiji 3 kg yang dijual di tingkat pengecer harganya bisa mencapai Rp 22 ribu per tabung dari sebelumnya hanya Rp 16 ribu per tabung. Pertamina sebagai pemasok utama bahan bakar itu didesak untuk segera mengatasi kelangkaan gas elpiji tersebut.
Editor: Antonius Eko