KBR, Yogyakarta - Pemerintah akan mengubah perekonomian transmigran dengan jenis perekonomian kreatif. Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Jamaluddin Malik mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghemat anggaran bagi transmigran.
"Namanya TransMandiri, tidak perlu lahan 2 hektar hanya lahan kecil namun bisa dikembangkan ekonomi kreatif. Misal bengkel sepeda, ternak sapi dijual susu, atau seperti di Pulau Galang ternak telur ayam dipasok ke Bangka," ujarnya saat penandatangan MOU bidang ketransmigrasian antara Pemerintah DIY, Jawa Timur dan Kalimantan Utara, di Kantor Gubernur DIY, Selasa (25/11).
Menurutnya cara tersebut dirasakan tepat untuk menghemat anggaran hingga Rp 2 Triliun. Kabinet Jokowi mentargetkan 10 ribu KK melakukan transmigrasi, namun dengan anggaran rendah.
Saat ini menurut Jamaluddin, anggaran hanya Rp 1,5 triliun padahal untuk memberangkatkan 10 ribu KK membutuhkan dana hingga Rp 4 triliun. “Kalau tahun lalu target 3 ribu KK, saat ini 10 ribu KK, namun alokasi anggaran 1,5 triliun, padahal kebutuhan untuk 10 ribu KK itu 4 triliun.”
Kementerian PDT mengklaim program ekonomi kreatif saat ini sudah dikomunikasikan dengan kepala daerah masing-masing calon transmigran.
Editor: Antonius Eko