Bagikan:

Diduga Terkait Korupsi DAK, 2 Pejabat Banyuwangi Diperiksa Jaksa

Dua pejabat di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/11) pagi diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2012.

NUSANTARA

Rabu, 05 Nov 2014 13:19 WIB

Author

Hermawan

Diduga Terkait Korupsi DAK, 2 Pejabat Banyuwangi Diperiksa Jaksa

Korupsi DAK, 2 Pejabat Banyuwangi

KBR, Banyuwangi – Dua pejabat di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/11) pagi diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2012.

Mereka adalah Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi, Sulihtiyono dan Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwi Yanto. Sulihtiyono diperiksa karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi.

Kepala Kejasaan Negeri Banyuwangi I Made Parma mengatakan, Kejaksaan Jawa Timur, menurunkan dua jaksa untuk menyelidiki kasus ini. Penyelidikan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan dugaan korupsi kasus ini. Namun ia enggan merinci dugaan korupsi tersebut.

“Iya tadi kan sudah bilang pul data (pengumpulan data, red.). Tadi saya belum lihat mungkin tadi pas (saya) keluar (mereka) baru nyampe. Kalau surat ada ke sini. Yang jelas itu (ranah) Kasi Intel karena dia yang mendampingi,” kata I Made Parma, Rabu (4/11).

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi Sulihtiyono, membantah diperiksa terkait DAK Pendidikan tahun 2012. Dia mengaku datang ke Kejaksaan untuk menyerahkan dokumen terkait dengan dana rehab gedung sekolah tahun 2014.

Sumber dari Kejsaan menyebutkan ada 148 sekolah dasar yang menerima DAK pendidikan tahun 2012. Setiap sekolah menerima Rp219 juta sehingga total DAK mencapai Rp30 miliar. Diduga ada oknum pejabat Dinas Pendidikan Banyuwangi yang mengutip fee 15 persen ke setiap sekolah penerima bantuan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending