Bagikan:

Buruh: Ahok Arogan dan Gak Punya Hati

Organisasi buruh kecewa dengan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 yang hanya Rp 2,7 juta.

NUSANTARA

Kamis, 20 Nov 2014 07:47 WIB

Author

Anto Sidharta

Buruh: Ahok Arogan dan Gak Punya Hati

Buruh, Ahok

KBR, Jakarta – Organisasi buruh kecewa dengan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 yang hanya Rp 2,7 juta.

Menurut Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi, kenaikan upah itu jauh lebih rendah dengan berbagai daerah di Jawa.

“UMK naik hanya Rp359 ribu dari sebelumnya atau 10 persen lah. Kenaikan ini jauh lebih rendah di banding dengan Kota Bekasi yang naik Rp500 ribu, dengan Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan Mojokerto yang naik Rp500 ribuan,” ujar Muhammad Rusdi dalam perbicangan Sarapan Pagi KBR, Kamis (20/11).

Buruh, kata dia, juga berharap kenaikan UMP di Ibu Kota di Jakarta setara dengan Ibu Kota negara di Asia Tenggara (ASEAN) yang ekonominya setara dengan Bangkok dan Filipina.

“Kita tidak minta seperti Singapu, Hongkong, Korea Selatan, dan Jepang. UMP Bangkok 2014 Rp3,2 juta, Filipina Rp3,5 juta. Padahal eonomi Jakarta lebih baik dari mereka,” ujar Rusdi.

Soal rencana rumah untuk buruh sebagai kompensasi UMP sebesar itu, Rusdi menanggapi dingin.

“Rumah murah kapan mau dibangun, kapan jadinya? Klo sudah jadi dan 2 juta buruh terakses gak papa, kita apresiasi.  Januari 2 juta unit rumah untuk buruh dan terakses? Paling jadi 2 tahun, gak mungkin,” tambah Rusdi.

Rusdi menanggap, semua ini terjadi karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok “tidak punya hati”.

“Ahok gak punya punya hati, dan logikanya gak bener. Ahok ini arogan, bahkan tidak fair-nya Ahok, (UMP) belum selesai diketok palu, ia menyatakan kenaikan upah tidak lebih dari Rp 2,7 juta.  Buat birokrat ini kan perintah yang gak langsung,” pungkas Rusdi.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending