Bagikan:

Benahi Transportasi di Bogor, Bima Arya Evaluasi Trans Pakuan

Kerap meruginya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJD), membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berencana mengevaluasi kinerja perusahaan yang mengurusi bus Trans Pakuan itu.

NUSANTARA

Rabu, 26 Nov 2014 10:38 WIB

Benahi Transportasi di Bogor, Bima Arya Evaluasi Trans Pakuan

Benahi Transportasi di Bogor, Bima Arya

KBR, Bogor – Kerap meruginya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJD), membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berencana mengevaluasi kinerja perusahaan yang  mengurusi bus Trans Pakuan itu.

Selama ini, salah satu transportasi massal yang menjadi andalan kota itu terus disubsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor.

"Kita ingin Trans Pakuan, lebih baik. Dan sekarang kita ingin membenahi dulu PDJT, karena selain selalu merugi, pelayanan yang dilakukan pun belum maksimal," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat berbincang dengan Portalkbr, Rabu (26/11)

Ia menyatakan, pihaknya berencana meningkatkan jumlah armada bus trans pakuan hingga 150 unit dari jumlah sekarang yakni 20 unit. Selain itu, penambahan koridor juga akan dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan. Namun sebelum itu, ia Bima menginginkan adanya evaluasi dan restrukturisasi besar-besaran di tubuh PDJT.

Bima menambahkan, penambahan koridor dan jalur akan dilakulan pada tahun 2015 nanti. Kelak, jalur tengah akan diberlakukan dari Bubulak, Istana Bogor hingga Ciawi.

"Tapi langkah pertama kita mengurangi angkot dulu dan menambah jumlah armada trans pakuan itu sendiri," jelasnya.

Untuk diketahui, PDJT sendiri adalah perusahaam daerah yang dibentuk untuk mengurusi jasa transportasi seperti Trans Pakuan. Namun, sejak berdiri dari 2005 lalu. Perusahaan ini terus merugi dan menggerogoti APBD Kota Bogor karena terus disubsidi.

Biaya pendapatan sendiri hanya mampu menghasilkan Rp500 juta per bulan. Namun pengeluaran sendiri hampir Rp700 juta per bulan. Dengan angka itu, PDJT terus menerus disubsisi oleh Pemkot Bogor untuk biaya operasional

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending