KBR, Denpasar – Pemerintah menjalin kerja sama dengan Australia dan United Nations Development Programme (UNDP) dalam pengelolaan data digital. Dalam program ini, Indonesia akan mengadopsi teknologi pengelolaan data dari Australia.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, berharap kerja sama ini kelak bisa meningkatkan layanan publik di berbagai daerah.
“Ini membangun tulang punggung nusantara jadi sepanjang garis tulang punggung nusantara. Targetnya begini setiap kabupaten sudah terakses oleh jaringan (internet) pita lebar itu,” ungkap Andrinof usai membuka Konferensi Inovasi Data untuk Pengambil Kebijakan di Bali, Rabu (26/11).
Kondisi itu, kata Andrinof, akan memungkinkan pembukaan data secara umum oleh pemerintah dan melibatkan masyarakat untuk menganalisa data sektor publik. Situasi ini, kata dia, akan menciptakan solusi baru dalam memecahkan masalah yang sulit di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, hingga kini pembangunan data di Indonesia tidak seimbang, terutama di Indonesia bagian timur. Ia menargetkan dalam dua tahun ke depan, pemakaian jaringan pita lebar Indonesia ini sudah bisa maksimal. Pembangunan sarana ini, kata dia, akan dibiayai oleh BUMN dengan kisaran dana Rp10 triliun-Rp15 triliun.
Editor: Anto Sidharta
Bangun Teknologi Pengelolaan Data, Indonesia Gandeng Australia
Pemerintah menjalin kerja sama dengan Australia dan United Nations Development Programme (UNDP) dalam pengelolaan data digital. Dalam program ini, Indonesia akan mengadopsi teknologi pengelolaan data dari Australia.

NUSANTARA
Rabu, 26 Nov 2014 16:02 WIB


Teknologi Pengelolaan Data, Indonesia, Australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai