KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menetapkan lima orang tersangka terkait kasus bentrokan antara petugas kepolisian dengan mahasiswa saat aksi demo penolakan kenaikan harga BBM di Makassar.
Juru Bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Endi Sutendi mengatakan, kelima orang tersebut terbukti menyerang petugas saat bentrokan terjadi. Kelimanya juga diduga merupakan provokator yang menyebabkan aksi tersebut menjadi anarkis. Dalam bentrokan ini, Wakapolrestabes Makassar Toto Lisdianto terkena anak panah.
“Kami tengah melakukan proses terhadap bentrokan kasus tersebut sendiri dengan mahasiswa dan beberapa fasilitas kampus yang rusak. Dan yang ketiga kami juga melakukan proses hukum baik itu penyelidikan dan penyidikan terkait pembusuran terhadap pak Kapolrestabes yang mengenau tulang rusuknya,” jelas Endi Sutendi kepada KBR, Sabtu (15/11/2014).
Sampai saat ini sudah 46 yang ditangkap dan lima mahasiswa yang jadi tersangka. Sementara itu kondisi kesehatan Wakapolrestabes Makassar Toto Lisdianto berangsur membaik. Dalam waktu dekat ia akan diizinkan pulang ke rumah.
Kamis lalu terjadi bentrok antara demonstran yang menolak rencana pemerintah yang bakal menaikkan harga BBM bersubsidi. Bentrokan terjadi antara mahasiswa dengan polisi di depan Gedung DPRD Makassar. Akibat bentrok ini, jatuh korban dari kedua pihak. Wartawan juga sempat menjadi korban.
Editor: Citra Dyah Prastuti