KBR, Banyuwangi – Kecaman pada aksi pemukukan polisi terhadap wartawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan disuarakan kalangan jurnalis di Kota Jember, Jawa Timur,
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jember mendesak penuntasan kasus pemukulan yang terjadi saat aksi demonstrasi menolak penaikan BBM di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.
Menurut Ketua AJI Kota Jember, Ika Ningtias, pelaku harus diganjar hukuman sesuai ketentuan pidana dalam Undang-Undang tentang Pers. Ia juga mendesak agar petinggi Polri memberikan sanksi tegas kepada setiap aparat yang sangat dalam menangani aksi demonstrasi.
“Polisi adalah aparat yang seharusnya melakukan penegakan hukum, yang seharusnya melindungi kepada warganya, tetapi di Makassar kemarin kita melihat apa yang dilakukan pada wartawan tidak ada bedanya dengan preman, mereka memukuli dan berbagai aksi premanisme lainya. Karena itu kami mengharapkan kepada kepolisian di Makassar untuk mengusut tuntas siapa pelaku dan motif penyerangan terhadap jurnalis ini,” kata Ika Ningtias, Jumat (14/11).
Sebelumnya sejumlah wartawan mengalami penganiayaan oleh aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi menolak penaikan BBM di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (13/11). Mereka yang menjadi korban diantaranya Iqbal Lubis dari Koran Tempo, Waldy dari Metro TV, dan Ikrar dari Celebes TV, fotografer harian Rakyat Sulsel serta beberapa jurnalis lainnya yang belum teridentifikasi.
Editor: Anto Sidharta
AJI Jember: Tindakan Polisi Makasar pada Wartawan seperti Preman
Kecaman pada aksi pemukukan polisi terhadap wartawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan disuarakan kalangan jurnalis di Kota Jember, Jawa Timur,

NUSANTARA
Jumat, 14 Nov 2014 12:47 WIB


Wartawan, Makasar
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai