24 Desa Diprediksi Terdampak Letusan Gunung Raung

KBR, Banyuwangi – Sebanyak 24 desa di Banyuwangi, Jawa Timur, diperkirakan akan terdampak letusan Gunung Raung jika meletus.

Menurut Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram, desa-desa itu berada di enam kecamatan yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana III. Enam kecamatan itu meliputi Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Genteng, Sempu, Singonjuruh dan Genteng.

Kata Eka, jika Gunung Raung erupsi daerah itu akan berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, dan lontaran batu (pijar). Sehingga ke enam kecamatan itu saat ini masuk dalam zona merah bencana Gunung Raung.

Untuk itu kata Eka, BPBD telah menyelesaikan dokumen Rencana Kontingensi (Rekon) Bencana Gunung Raung. Dengan dokumen itu, penanganan bencana letusan Gunung Raung telah terkonsep dengan melibatkan seluruh pihak. Sehingga jika status Gunung Raung naik terus, maka pihaknya sudah siap untuk mengevakuasi warga yang ada di enam kecamatan tersebut.

“Kalau memang terjadi letusan itu kita harus mengungsikan sekitar 200 ribu orang. ya kalau misalkan status awas itu kan berarti untuk karakter Gunung Raung dari pusat erupsi sampai 15 kilometer itu kan harus steril, padahal di KRB Gunung Raung KRB III yang delapan kilometer keatas ya ada enam kecamatan itu tadi,” kata Eka Muharram, Senin (17/11).

Hingga kini, aktivitas Gunung Raungmasih cukup tinggi setelah statusnya dinaikan menjadi waspada. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung Balok Suryadi mengatakan, sejak Minggu kemarin (16/11) hingga hari ini, telah terjadi 150 kali gempa tremor. Gunung tersebut juga masih mengembuskan asapan tipis dengan ketinggian 300 meter kearah utara, menuju Kabupaten Bondowoso.

Status Gunung Raung naik menjadi waspada. Gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Jember, Bondowoso dan Banyuwangi itu, dinyatakan waspada oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak tanggal 13 November 2014 lalu. Perubahan status Gunung Raung disebabkan peningkatan gempa, hembusan, dan perubahan asap menjadi putih kecoklatan sejak hari Selasa lalu. Masyarakat dan para pendaki dihimbau tidak mendekati jarak 2 kilometer dari puncak gunung.

Editor: Anto Sidharta