KBR68H, Yogyakarta - Seratusan warga kecamatan Temon Kulon Progo, Yogyakarta menolak pembangunan bandara baru yang rencananya dibangun di daerah mereka.
Warga yang tergabung dalam Paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) melakukan aksi jalan kaki. Mereka tidak mau tergusur dari tanah warisan. Warga yang sebagian besar adalah petani itu, tetap menginginkan hidup bercocok tanam. Salah satu perwakilan warga, Saridjo mengatakan Pemerintah Klonprogo dan Yogyakarta tidak pernah melibatkan warga untuk membahas rencana pembangunan bandara baru.
"Kita tidak ingin digusur. (apakah karena harga tanah yang tidak cocok?) Bukan kalau kita bukan karena harga tanah, kemungkinan itu kelompoknya tengah. Kalau kita pinginnya tidak digusur itu saja," kata Saridjo.
Selain itu Sarijo juga menyesalkan adanya ancaman terhadap warga yang menolak menyerahkan tanahnya untuk pembangunan bandara. Ancaman berupa penculikan terhadap warga mulai berlangsung sejak 2 pekan terakhir. Hal ini menyebabkan warga ketakutan dan meminta perlindungan kepada Polisi. Pemda DIY telah menetapkan kecamatan Temon sebagai tempat pembangunan bandara baru DIY. Bandara yang rencananya mulai dibangun awal 2014, diprediksikan akan menajdi salah satu bandara terbesar di Indonesia.
Editor: Pebriansyah Ariefana