KBR68H, Balikpapan - Ratusan masyarakat Balikpapan membakar bendera Australia dan menyegel Tugu Australia di kota itu. Tugu Australia itu merupakan tugu sejarah keberadaan Australia di Balikpapan. Demonstran juga mendatangi Perusahaan milik Australia di jalan Mulawarman Batakan, Balikpapan sambil melakukan orasi.
Koordinator Aksi Ronald Fortuna mengatakan demonstran menuntut Pemerintah Australia meminta maaf terkait penyadapan yang dilakukan kepada Presiden SBY dan sejumlah pejabat Indonesia.
“Jadi atas pertemuan tadi kita beri batas waktu 2X24 jam, dengan ditandakannya Tugu Australia tetap kami sita (segel). Tuntutan kami adalah surat statemen yang sudah kami sampaikan, kepada pihak PT Thiess, disampaikan kepada pimpinan, dan diteruskan minimal ke Kedutaan Australia yang di Jakarta, dan kami meminta jawaban itu 2X24 jam,” kata Ronald Fortuna.
Koordinator Aksi Ronald Fortuna menjamin, mereka tidak akan melakukan aksi sweeping terhadap para pekerja asal Australia dan tetap mempersilahkan kerja seperti biasa. Termasuk tidak akan melakukan perusakan perusahaan milik Australia.
Editor: Antonius Eko