KBR68H, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Bengkulu menduga kematian seekor gajah di Pusat Latihan Gajah (PLG) di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara kemarin disebabkan racun. Direktur Walhi Bengkulu Benny Ardiansyah mengatakan, kematian gajah tersebut tidak wajar, karena bangkainya berada tidak jauh dari pemukiman dan perkebunan warga. Kata dia, ada kemungkinan gajah tersebut diracun warga yang merasa terganggu dengan kehadiran hewan tersebut.
“Pantauan kita sebenarnya kan ada beberapa titik. Apalagi sekarang lebih dari 30 persen kawasan dari PLG itu sudah mengalami perambahan dari masyarakat. Jadi jalurnya gajah yang menyambung dari Bukit Barisan sampai ke Bukit Seblag di daerah Jambi itu sudah terputus mata jelajah mereka itu. Di tahun 2012 saja kita banyak menemukan kasus atas protes warga pada kawanan gajah tersebut hingga membuat racun untuk gajah," ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.
Benny Ardiansyah menambahkan, perusahaan kelapa sawit setempat juga patut dicurigai sebagai pelaku pembunuhan gajah di kawasan Pusat Latihan Gajah (PLG), Kecamatan Putri Hijau itu. Pasalnya, perusahaan sawit selalu menganggap gajah sebagai hama perkebunan. Sebelumnya, seekor gajah bernama Yanti ditemukan mati mengenaskan dengan mata, telinga dan mulut berdarah.
Walhi Bengkulu Duga Gajah Yanti Diracun
KBR68H, Jakarta

NUSANTARA
Jumat, 08 Nov 2013 22:20 WIB


Walhi Bengkulu Duga Gajah Diracun
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai