Bagikan:

Unjuk Rasa Buruh Bekasi Disusupi Massa Bayaran

KBR68H, Jakarta - Sebanyak 50an penyusup menyamar sebagai buruh dalam aksi unjuk rasa mogok nasional di kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

NUSANTARA

Jumat, 01 Nov 2013 21:25 WIB

Author

Guruh Riyanto

Unjuk Rasa Buruh Bekasi Disusupi Massa Bayaran

ump 2014, buruh, unjuk rasa, massa bayaran

KBR68H, Jakarta - Sebanyak 50an penyusup menyamar sebagai buruh dalam aksi unjuk rasa mogok nasional di kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Salah satu pengurus Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Baris Silitonga mengatakan, para pekerja tidak mengetahui asal penyusup tersebut. Silitonga memperkirakan penyusup itu merupakan massa bayaran. Meskipun begitu, tidak terjadi bentrok fisik antar buruh dengan yang diduga massa bayaran tersebut. (Baca: Biarkan Penyerangan, Buruh Minta Kapolres Bekasi Dicopot)

"Pakai jaket dan seragam serikat pekerja, nyaru-nyaru gitu, pakai jaket atau baju serikat pekerja tapi ada tandanya pita hijau, itu jadi kecurigaan dengan teman-teman, kita suru pulang saja karena tidak mau ada kekerasan. Tadi mereka mencoba menyerang tapi tidak jadi, takut karena banyak buruh. Intinya, sebenarnya mereka itu bayaran. Kemarena ada beberapa orang yang teman-teman buruh kenal, "kamu ngapain?" "saya sih ikut-ikut saja yang penting dapat duit". Mereka mendapat 200-500 ribu setiap orangnya," kata Penglima Koordinasi Nasional Garda Metal FSPMI Baris Silitonga, Jumat malam (01/11)

Salah satu pengurus FSPMI Baris Silitonga mengaku tidak melihat adanya kehadiran ormas-ormas yang kemarin menyerang buruh yang berdemo. Kemarin, massa dari ormas Pemuda Pancasila, Aspelindo dan Ikkaput menyerang unjuk rasa buruh di Cikarang Selatan. Akibatnya, 28 orang menderita luka sedang-berat. Dari jumlah itu, dua mengalami luka tusuk dan lima patah tulang. Hingga kini, tiga masih dalam keadaan kritis. Pekerja berunjukrasa mendesak kenaikan upah minimum hingga 50%.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending