Tetapkan UMP Rp2,4 Juta, Buruh Kecewa kepada Jokowi

KBR68H, Jakarta - Seribuan buruh yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta mengaku kecewa dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI di angka Rp 2,4 juta lebih. Ketua Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha mengatakan buruh melanjutkan demonstrasi untuk menuntut Jokowi mencabut SK tentang UMP tersebut. Kata dia aksi buruh ini tidak akan dihentikan hingga Jokowi mengabulkan tuntutan mereka, yaitu kenaikan UMP hingga Rp 3,7 juta.

"Kami sangat kecewa dengan Jokowi. Tadi pagi informasinya sudah menandatangani UMP Rp 2,4 juta. Itu sungguh tidak masuk akal. BBM kemarin naik 40 persen. Kebutuhan sudah pada meningkat. Coba dihitung kawan-kawan berapa angkanya dari 2,2 hingga 2,4 juta. Itu hanya sekitar 10 persen. Itu tidak masuk akal. Maka bagi kami buruh tidak ada kata lain selain kita akan melawan," jelasnya di depan Balai Kota Jakarta, Jumat (1/11)

Ketua Forum Buruh DKi Jakarta, Muhammad Toha menambahkan UMP sebesar 2,4 juta rupiah dinilai tidak masuk akal untuk Jakarta karena Surabaya saja yang bukan Ibu Kota Negara sudah memiliki UMP di atas Rp 3 juta. Kata dia, jika tuntutan mereka tetap tidak digubris, maka pihaknya mengancam akan menggelar demonstasi yang lebih besar dan masif di sejumlah titik strategis di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 2.441,000. Penetapan itu termuat dalam Peraturan Gubernur (Pergub). Terkait keputusan ini, Jokowi mengaku siap diprotes buruh Ibu Kota. Sebelumnya, buruh menuntut penaikan UMP tahun depan senilai Rp 3,7 juta.

Editor: Doddy Rosadi