KBR68H,Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan Teknologi Modifikasi Cuaca TMC untuk mengantisipasi musim hujan yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Maret 2014 mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, pihaknya juga tengah menunggu respon Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk bekerja sama terkait masalah ini. Pasalnya, DKI Jakarta mendapatkan kiriman air dari wilayah Bogor. Dia berharap musim hujan tahun ini tidak sampai mengakibatkan kerugian yang besar bagi warga Jakarta.
“Rekayasa hujan itu tergantung. Kita masih hitung sudah dianggap darurat belum untuk menulis suratnya. Masalahnya sekarang, yang daruratnya adalah di Bogor yang hujannya gede. Makanya sekarang kita harus samakan dahulu persepsinya darurat di Bogor, jatuhnya di kita. Nah, ini mesti dibicarakan. Apa kita yang akan menulis surat terhadap cuaca yang extreme yang di Bogor, tapi jatuhnya ke kita. Nah ini mesti samakan dulu persepsi apakah Gubernur Jabar atau kita,” ujar Ahok kepada wartawan di Gedung Balaikota.
Sebelumnya, Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Maret mendatang. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah bertemu BNPB untuk membicarakan modifikasi cuaca Jakarta di musim hujan, termasuk penghitungan biaya yang diperlukan untuk modifikasi ini. Diperkirakan biaya modifikasi cuaca mencapai Rp 18 miliar yang dikeluarkan dari APBD DKI Jakarta.
Editor: Antonius Eko