Bagikan:

Siap-siap, Jokowi-Ahok Siapkan Mesin Meter Parkir

Pemerintah DKI Jakarta tahun depan bakal menerapkan sistem parkir menggunakan mesin meter parkir. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, saat ini Dinas Perhubungan sedang membahas aspek hukum dan pengadaan alatnya. Ia berharap pe

NUSANTARA

Kamis, 28 Nov 2013 16:21 WIB

Author

Abu Pane

Siap-siap, Jokowi-Ahok Siapkan Mesin Meter Parkir

Jokowi-Ahok, Mesin Meter Parkir, Jakarta

KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tahun depan bakal menerapkan sistem parkir  menggunakan mesin meter parkir.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, saat ini Dinas Perhubungan sedang membahas aspek hukum dan pengadaan alatnya. Ia berharap penerapan parkir meter berbayar ini bisa mengontrol penggunaan kendaraan di Jakarta.

"Legal aspeknya, seperti apa, apa yang harus disesuaikan, ini sedang disiapkan. Jadi Insya Allah parkir di badan jalan itu menggunakan meter parkir. Dan tarifnya progresif, jadi membawa mobil bukan menjadi suatu pilihan yang mudah. Karena parkir mahal, parkir liar dikempesin, kalau kena denda, dendanya mahal. Belum juga nanti pajak progresif dan sebagainya. Jadi ini yang merupakan daya tarik masyarakat untuk pindah ke publik transport," ujar Udar di Jakarta, Kamis (28/11).

Udar Pristono menambahkan, nantinya tarif meter parkir akan lebih tinggi dibanding tarif parkir di dalam gedung. Namun hingga saat ini ia belum mengetahui besaran tarif dasarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Poernama atau Ahok sebelumnya menjelaskan spesifikasi mesin meter parkir itu akan persis dengan sistem yang diterapkan di kota-kota besar Amerika seperti Boston, Oklahoma dan Houston, maupun kota-kota di Cina. Misalnya, jika tarif parkir per jam Rp 3.000, dan hanya parkir setengah jam, maka sisa Rp 1.500 tidak bisa kembali, namun bisa dipakai saat parkir lagi di lokasi yang sama.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending