Bagikan:

Setengah Juta Lebih DPT di NTB Bermasalah

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB menemukan sebanyak 507.391 pemilih di NTB yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masih bermasalah secara administrasi. Masalah itu timbul lantaran ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang kosong.

NUSANTARA

Senin, 11 Nov 2013 20:25 WIB

Setengah Juta Lebih DPT di NTB Bermasalah

DPT, NTB, Bermasalah

KBR68H, Mataram - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB menemukan sebanyak 507.391 pemilih di NTB yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masih bermasalah secara administrasi. Masalah itu timbul lantaran ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang kosong.

Ketua Divisi Pengawasan Bawaslu NTB Bambang Karyono mengatakan, KPU harus memverifikasi ulang DPT bermasalah tersebut sesuai dengan arahan dari KPU Pusat. Dia mengatakan, jika terjadi perubahan jumlah pemilih dalam verifikasi ulang itu, maka akan dilakukan perubahan DPT melalui mekanisme rapat pleno.

"Yang tanpa NIK itu, masuk dalam DPT ya. Dia include ditetapkan kemarin menjadi DPT, tetapi bahwa ketika ada instruksi dari KPU pusat dengan SE 765 itu, KPU provinsi dan jajarannya diminta untuk menverifikasi ulang DPT-nya," ujar Bambang Karyono.

Bambang meminta KPU NTB serius melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk memberikan NIK.

Sebelumnya dalam DPT pemilu legislatif NTB ditemukan lebih dari 465 ribu pemilih yang bermasalah. Namun kini angka temuannya bertambah menjadi 507 ribu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending