KBR68H, Banyuwangi - Ribuan penari berkostum dominasi warna merah memeriahkan Banyuwangi Ethno Carnival di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka membawakan tarian Gandrung. Pertunjukan kolosal ini diikuti penari Gandrung dari usia 9 tahun hingga 71 tahun hari ini, Sabtu (23/11). Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Paju Gandrung Sewu ini merupakan sebuah pertunjukan yang menceritakan cuplikan cerita Gandrung yang berkembang di masyarakat.
”Parade penari ini akan memperkuat event atraksi wisata budaya di Banyuwangi setelah sebelumnya ada Banyuwangi Ethno Carnival bulan September lalu dan Festival Kuwung bulan Desember mendatang," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Tahun lalu, aksi Gandrung Sewu juga dihelat dengan penampilan sekitar seribu penari. Sewu sendiri dalam bahasa local Using berarti seribu. Tahun ini, aksi bakal dibuat makin seru dengan tambahan seribu penari pengiring atau biasa disebut "paju", sehingga total ada sekitar 2 ribu penari. Sehingga event tahun ini disebut "Paju Gandrung Sewu."
Ketua Panitia Paju Gandrung Sewu, Budianto mengatakan, pertunjukan Tari Gandrung yang ada di masyarakat terdiri atas tiga segmen. Diawali dari Podo Nonton yang menampilkan tarian Jejer Gandrung, lalu Paju Gandrung dan ditutup dengan Seblang Subuh. “Jejer Gandrung telah kita hadirkan seribu penari tahun lalu. Giliran tahun ini Paju-nya atau penari pengiringnya,” jelas Budianto.
Aksi Tari Gandrung kolosal dijadikan perhelatan khusus karena melibatkan interaksi dengan masyarakat, di mana Paju adalah para penonton pria yang ikut diajak menari. “Paju Gandrung sering dihadirkan saat masyarakat Using menggelar hajatan,” jelasnya.
Using adalah suku asli Banyuwangi. Paju Gandrung sewu ini diawali pemasangan sebuah kiling. Kiling adalah kincir angin yang dipasang di sawah untuk mengusir burung. Terbuat dari bambu yang tingginya bisa mencapai 10 meter.
Setelahnya akan ditampilkan sebuah fragmen yang menceritakan perjalanan seorang penari Gandrung. Fragmen ini dibawakan oleh puluhan gandrung dan paju profesional. Para penari Gandrung senior ini memulai fragmennya dengan memunculkan Seblang, lalu Gandrung Marsam (gandrung laki-laki). Pada awalnya, Gandrung adalah seorang laki-laki, lambat laun Gandrung berkembang dan lebih banyak dibawakan perempuan. Gandrung perempuan pertama adalah penari Gandrung Semi. Dalam fragmen ini, digambarkan penari gandrung akan menari hingga tengah malam, di mana para pengiring akan maju dan menari sambil memberi saweran kepada para penari. Kadang diselingi dengan suguhan minuman keras. Sehingga praktik ini membuat citra kesenian gandrung menjadi buruk.
Editor: Damar Fery Ardiyan
Ribuan Penari Meriahkan Banyuwangi Ethno Carnival
KBR68H, Banyuwangi - Ribuan penari berkostum dominasi warna merah membawakan tarian Gandrung di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur

NUSANTARA
Sabtu, 23 Nov 2013 12:55 WIB


Ribuan Penari Meriahkan Banyuwangi Ethno Carnival
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai