KBR68H, Nunukan - Jumlah guru pendidikan dasar di Nunukan yang tidak menerima tunjangan khusus bertambah menjadi lebih dari 1.300 guru. Sebelumnya, data guru yang tidak menerima tunjangan khusus daerah perbatasan sekitar 600 orang.
Kepala PGRI Kabupaten Nunukan Husin Manu mengatakan, para guru di wilayah perbatasan terlambat mengajukan Dana Penunjang Pendidikan (Dapendik) karena tidak adanya jaringan internet di wilayah perbatasan untuk mengakses informasi tunjangan khusus.
“Inikan yang menjadi persoalan itu daerah daerah macam Krayan itu yang harus naik pesawat itu. Mereka mereka itu kan banyak juga yang nggak dapat, karena memang untuk internet itu dari sanakan susah sekali itu. Kecuali mereka ke Nunukan baru bisa mengakses itu data itu,” kata Husin.
Kepala PGRI Kabupaten Nunukan Husin Manu menambahkan, guru di wilayah perbatasan layak mendapat tunjangan khusus. Para guru di sana kebanyakan telah mengabdi lebih dari dua tahun, sesuai persyaratan untuk menerima tunjangan khusus.
Pada Oktober lalu, PGRI menyebutkan ada 600-an guru daerah perbatasan yang gagal mendapat tunjangan khusus. Kegagalan ini disebabkan Dinas Pendidikan Nunukan absen menghadiri rapat penambahan kuota tunjangan di Jakarta.
Editor: Antonius Eko