Bagikan:

Ratusan Prajurit di Perbatasan Australia Siaga

Komando Resort Militer (Korem) 161 Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan, sekitar 700 personil tentara di perbatasan Australia tetap bersiaga menyusul memburuknya hubungan Indonesia-Australia.

NUSANTARA

Sabtu, 23 Nov 2013 10:02 WIB

Author

Silver Sega

Ratusan Prajurit di Perbatasan Australia Siaga

Ratusan Prajurit di Perbatasan Australia Siaga

KBR68H, Kupang - Komando Resort Militer (Korem) 161 Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan, sekitar 700 personil tentara di perbatasan Australia tetap bersiaga menyusul memburuknya hubungan Indonesia-Australia. Komandan Korem (Danrem) Wirasakti Kupang, Achmad Yuliarto mengaku belum menerima perintah penambahan pasukan dari Panglima TNI setelah Presiden memutuskan sejumlah kebijakan pasca terbongkarnya skandal penyadapan oleh Australia. 700an prajurit yang ada di perbatasan itu tetap melakukan pengamanan seperti biasa.

"Kalau kita sekarang ini menunggu saja dari pimpinan tertinggi TNI apa kebijakan yang sudah mungkin apa yang sudah wartawan lihat di tv dan dengar di ini media, untuk penambahan tidak. Biasa saja kita melaksanakan pengamanan baik di perbatasan maupun di pulau terluar. Personil di perbatasan ada kurang lebih 700 orang, itu yang ditempur. Yang diteritorial ada kurang lebih 300 orang. Anggota di perbatasan maupun di pulau terluar, semuanya siap dengan kondisi yang seperti biasa, ngga pernah kendor ya, apapun situasinya sambil menunggu dari pimpinan atas," ujar Achmad Yuliarto.

Dia memastikan, situasi keamanan di perbatasan dan pulau terluar saat ini masih aman.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia telah membatalkan rencana latihan bersama TNI Angkatan udara dengan Angkatan Udara Australia. Kamis 21 November, sebuah pesawat Hercules A -1316 bersama lima pesawat tempur milik TNI-AU ditarik dan tiba di pangkalan Udara TNI AU El Tari Kupang. Penarikan pasukan TNI AU dari latihan militer bersama Australia adalah protes terhadap penyadapan terhadap terhadap Presiden dan sejumlah petinggi negara lain. (Baca: Kemenhan: Penyadapan Australia Tak Terkait Pembelian Kapal Selam Rusia)


Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending