KBR68H, Yogyakarta - Kerabat Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Ndoyokusumo meninggal Minggu (3/11) siang di RA Panti Rapih. Jenazah tidak dimakamkan di Astana Girigondo, Temon, Kulonprogo, tetapi di Pemakaman Gendeng, Baciro, Senin (4/11). Komplek pemakaman Astana Girigondo adalah makam untuk para Raja dan juga kerabat Pakualaman.
KPH Ndoyokusumo merupakan anak ketujuh buah pernikahan Paku Alam VIII dan Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Ratnaningrum dari Kasunanan Surakarta.
Almarhum merupakan saudara dari KPH Anglingkusumo yang sempat dinobatkan sebagai Paku Alam di Pantai Glagah setahun silam.
Menurut putra ketiga almarhum, Danang Sutowijoyo, ayahnya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit sekitar pukul 13.40 WIB. Sebelumnya, sang ayah dalam kondisi baik-baik saja di rumah, Jalan Bangerejo Taman No.6 Jetis.
“Sekitar pukul 13.30 WIB, tiba-tiba ayah saya tidak merespon saat kami panggil. Lalu kami segera bawa ke rumah sakit,” kata Danang.
Rencananya jenazah akan disemayamkan di rumah duka, sembari menunggu dua anak almarhum lainnya yakni Kunto Harjuno dan Mandaya yang berdomisili di Jakarta.
Sumber: Radio Star Jogja
Editor: Doddy Rosadi
Putra Paku Alam VIII Tidak Dimakamkan di Astana Girigondo
KBR68H, Yogyakarta - Kerabat Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Ndoyokusumo meninggal Minggu (3/11) siang di RA Panti Rapih. Jenazah tidak dimakamkan di Astana Girigondo, Temon, Kulonprogo, tetapi di Pemakaman Gendeng, Baciro, Senin (4/11)

NUSANTARA
Senin, 04 Nov 2013 08:02 WIB


paku alam, astana girigondo, dimakamkan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai