Bagikan:

Penyebab Melonjaknya Harga Ikan di Jayapura Hingga 3 kali Lipat

Harga ikan di Jayapura, Papua, dalam sepekan ini telah meningkat hingga tiga kali lipat. Misalnya saja, ikan jenis ekor kuning berukuran sedang, yang biasa dijual dengan harga Rp 30 ribu, saat ini telah mencapai Rp 100-120 ribu. Ikan salam, yang biasa di

NUSANTARA

Jumat, 22 Nov 2013 11:45 WIB

Penyebab Melonjaknya Harga Ikan di Jayapura Hingga 3 kali Lipat

Harga Ikan, Jayapura

KBR68H, Jayapura- Harga ikan di Jayapura, Papua, dalam sepekan ini telah meningkat hingga tiga kali lipat.

Misalnya saja, ikan jenis ekor kuning berukuran sedang, yang biasa dijual dengan harga Rp 30 ribu, saat ini telah mencapai Rp 100-120 ribu. Ikan salam, yang biasa dijual pertumpuk isi 5 ekor dengan harga Rp 30-50 ribu, saat ini dijual per satu ekor dengan dihargai Rp 30 ribu.

Salah satu penjual ikan di Pelelangan Ikan Hamadi, Kota Jayapura, Ismail mengatakan, sejak satu minggu belakangan ini, nelayan setempat kesulitan mendapatan ikan karena angin kencang.

“Belakangan angin laut kencang dan ikan juga tidak ada,” jelasnya, Rabu (20/11).

Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) wilayah V Jayapura menyatakan, tinggi gelombang laut untuk wilayah Papua dan Papua Barat masih relatif aman untuk transportasi laut dan aktifitas nelayan.

“Rata-rata tinggi gelombang mencapai 0,5 -2 meter. Gelombang tinggi, namun masih aman untuk melaut, berada di sekitar utara Papua dan Papua barat, yakni di daerah Samudra Pacifik, Jayapura, Biak, Manokwari, Sorong, Raja Ampat dengan ketinggian gelombang laut rata-rata 1,5-2 meter,” jelas Irwan, salah satu pegawai di BMKG wilayah V Jayapura.

Sementara kecepatan angin, kata Irwan, berkisar 5-15 knot atau  sekitar 10-30 km/jam. Kecepatan angin ini juga diklaim masih aman untuk kegiatan nelayan dan juga transportasi laut dan penerbangan. “Yang perlu diwaspadai adalah pada Pacifik, arah Jayapura, angin laut dan gelombang agak tinggi,” ujarnya.

Walaupun saat ini sudah musim penghujan, BMKG setempat mengklaim curah hujan wilayah Papua belum terlalu tinggi dan hanya terjadi hujan pada sore dan malam hari. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending