Bagikan:

Pengusaha Asli Papua Jalin Kerja Sama dengan BUMN Cina

Konfrensi Pimpinan Pusat Khusus (Konferpimpussus) Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) menandatangani sejumlah kesepakatan kerja bersama di segala bidang dengan pihak lain.

NUSANTARA

Kamis, 28 Nov 2013 21:37 WIB

Pengusaha Asli Papua Jalin Kerja Sama dengan BUMN Cina

Pengusaha Asli Papua, BUMN Cina

KBR68H, Sorong- Konfrensi Pimpinan Pusat Khusus (Konferpimpussus) Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) menandatangani sejumlah kesepakatan kerja bersama di segala bidang dengan pihak lain.

Kerja sama itu antara lain dilakukan dengan kontraktor minyak dan gas PT Adi Artha Swabuana Jakarta untuk melakukan penelitian dan eksplorasi, BUMN asal Shanghai Cina dalam kerja sama perkayuan, dan perusahaan multi dagang marketing di Cina sebagai konsultan KAPP guna melakukan promosi dan investasi  di Cina.

Selain itu KAPP juga melakukan kerjasama dengan koperasi dari Belanda. Koperasi-koperasi ini nantinya akan melakukan pelatihan khusus bagi pengusaha asli Papua dalam pengelolaan koperasi.

KAPP juga bekerja sama dengan beberapa peneliti untuk meneliti masalah tailing yang dipakai untuk bahan pembangunan infrastruktur di Papua. Selain itu penelitian bahan baku industri rumah tangga misanya gelas, piring dan kaca. Penelitian lainnya adalah penelitian tentang  gula rendah kalori dan pemanfaatan sagu untuk dikelola menjadi panganan lain.

Ketua umum KAPP, Joni Wamu Haluk menuturkan, kerjasama dengan BUMN Cina dalam hal perkayuan akan dimulai dari Kabupaten Nabire, sebab di kabupaten ini salah satu pengusaha Papua memiliki izin untuk penebangan hutan. “Kayu dari Nabire nantinya akan dikirim menggunakan kontainer. Kayu yang dikirim juga dalam bentuk ukuran 10 x 10 atau sesuai dengan permintaan,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (28/11).

Dalam melakukan kerjasama ini, KAPP juga meminta kepada para investor dan pengusaha untuk membagi sahamnya sebanyak 10% kepada masyarakat adat pemilik hak ulayat tanah. “Pembagian saham ini dimaksudkan agar penduduk asli setempat dapat terlibat langsung dalam investasi tersebut,” ungkapnya.

Sementara untuk penggunaan tailing bagi infastruktur dan bahan industri lainnya, menurut Joni telah digunakan dalam berbagai pembangunan jalan dan jembatan. Misalnya jembatan di Timika dan pembangunan ruas jalan Timika-Enarotali, Paniai. “Selama ini berbagai pihak menyebutkan bahwa tailing adalah sampah. Padahal kenyataannya, tailing dapat digunakan dan menghasilkan uang. Pemda Papua juga bakalan menggunakan tailing untuk pembangunan ring road di Jayapura,” katanya.

Wakil Gubernur Papua Barat, Ibrahim Katjong yang ikut dalam penandatanganan tersebut menuturkan pihaknya selalu mendukung apa yang terbaik dilakukan bagi pengusaha asli Papua. Apalagi perjuangan KAPP yang sejak berdiri 2006 patut diapresiasi.

“Ini untuk kemajuan masyarakat dan pengusaha asli Papua untuk menuju hidup yang lebih sejahtera. Hubungan kerjasama dengan investor nasional maupun internasional juga dimaksudkan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Papua dan Papua Barat,” jelasnya. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending