KBR68H, Jakarta - Sekira 17 ribuan pengungsi korban letuan Gunung Sinabung kekurangan masker dan obat sakit mata. Anggota PMI Medan Bidang Penanggulangan Bencana Muhammad Ridho mengatakan, kekurangan itu diakibatkan jumlah pengungsi yang terus bertambah selama beberapa hari ini.
Selama ini masker yang dibagikan ke pengungsi hanya berfungsi untuk sekali pakai. Ia berharap, kebutuhan masker itu segera dipenuhi untuk mencegah penyakit ISPA yang disebabkan oleh debu Gunung Sinabung.
“Kalau yang namanya ISPA itu ditangani oleh dinas kesehatan yang yang ada di Puskesmas atau di posko masing-masing. Cuma beberapa hal memang tetap permintaan mereka itu tetap masker, tetap di-standby-kannya dokter. Kalau masker masih, karena masker yang dikirim itu kan sekali pakai. Jadi, abu itu kan terus keluar. Di Kota Medan sendiri masih terkena imbas,” kata Muhamad Ridho kepada KBR68H, Rabu (27/11).
Sebelumnya, PMI Medan menemukan sebagian dari pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara mulai terserang penyakit pernapasan. Pihaknya masih melakukan pendataan terhadap penderita saluran pernapasan akibat buruknya udara karena debu abu vulkanik. Kata dia, ke-17 ribu pengungsi itu berasal dari 9 desa di kaki Gunung Sinabung.
Editor: Antonius Eko