Bagikan:

NTT Ekspor Daging Sapi ke Jawa dan Kalimantan

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berencana mengirim daging sapi ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Pejabat kantor Gubernur NTT Andreas Jehalu mengatakan, selama ini NTT selalu mengirim sapi hidup. Dampaknya, berat sapi berkurang di tempat tujuan.

NUSANTARA

Kamis, 21 Nov 2013 08:30 WIB

Author

Silver Sega

NTT Ekspor Daging Sapi ke Jawa dan Kalimantan

NTT, daging sapi, jawa, kalimantan

KBR68H, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berencana mengirim daging sapi ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Pejabat kantor Gubernur NTT Andreas Jehalu mengatakan, selama ini NTT selalu mengirim sapi hidup. Dampaknya, berat sapi berkurang di tempat tujuan.


"Oleh karena itu, bapak gubernur juga bertekad bahwa bagaimana suatu saat nanti Nusa Tenggara Timur tidak lagi mengekspor dalam bentuk sapi hidup. Tapi dalam bentuk daging. Karena apa, yang selama ini dilakukan adalah kita ekspor sapi tetapi setelah di kapal dia akan susut beratnya setelah ditimbang kembali di Surabaya. Kalau daging tidak akan susut. Oleh karena itu yang harus dijaga oleh para penyedia pangan hewan ini, yang ASUH tadi ini, yang aman sehat utuh dan halal. Sehingga aman bagi konsumen," ujarnya.


Data Badan Pusat Statistik NTT menyebutkan, populasi sapi dan kerbau di daerahnya pada tahun ini mencapai 929.324 ekor. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat, karena bertambahnya keluarga petani peternak. 


Pada September 2013, jumlah rumah tangga petani peternak di NTT mencapai 778.685 keluarga atau bertambah 49.348 rumah tangga dibanding 2011. Penambahan ini banyak terjadi di daratan Timor, Rote, Sabu, dan Sumba. Di NTT, daerah populasi sapi terbanyak terdapat di delapan kabupaten, yakni Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending