KBR68H, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berencana mengirim daging sapi ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Pejabat kantor Gubernur NTT Andreas Jehalu mengatakan, selama ini NTT selalu mengirim sapi hidup. Dampaknya, berat sapi berkurang di tempat tujuan.
"Oleh karena itu, bapak gubernur juga bertekad bahwa bagaimana suatu saat nanti Nusa Tenggara Timur tidak lagi mengekspor dalam bentuk sapi hidup. Tapi dalam bentuk daging. Karena apa, yang selama ini dilakukan adalah kita ekspor sapi tetapi setelah di kapal dia akan susut beratnya setelah ditimbang kembali di Surabaya. Kalau daging tidak akan susut. Oleh karena itu yang harus dijaga oleh para penyedia pangan hewan ini, yang ASUH tadi ini, yang aman sehat utuh dan halal. Sehingga aman bagi konsumen," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik NTT menyebutkan, populasi sapi dan kerbau di daerahnya pada tahun ini mencapai 929.324 ekor. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat, karena bertambahnya keluarga petani peternak.
Pada September 2013, jumlah rumah tangga petani peternak di NTT mencapai 778.685 keluarga atau bertambah 49.348 rumah tangga dibanding 2011. Penambahan ini banyak terjadi di daratan Timor, Rote, Sabu, dan Sumba. Di NTT, daerah populasi sapi terbanyak terdapat di delapan kabupaten, yakni Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Editor: Antonius Eko