Bagikan:

Menunggangi Ombak Lewat Festival Bekudo Bono

Tradisi masyarakat Kelurahan Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dalam mengarungi ombak Bono diangkat melalui Festival Bekudo Bono. Nama festifal memiliki arti berkuda diatas gelombang Bono.

NUSANTARA

Rabu, 20 Nov 2013 15:04 WIB

Author

Amel Marzain

Menunggangi Ombak Lewat Festival Bekudo Bono

Ombak, Festifal Bekudo Bono

KBR68H, Pelalawan - Tradisi masyarakat Kelurahan Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dalam mengarungi ombak Bono diangkat melalui Festival Bekudo Bono. Nama festifal memiliki arti berkuda diatas gelombang Bono. Bono sendiri adalah ombak yang terbentuk akibat pertemuan arus dari sungai dan laut di muara Sungai Kampar. Festival ini sudah dimulai sejak tanggal 16 hingga 22 November mendatang.

Ada tiga kompetisi utama dalam  Festival Bekodo Bono kali ini, yaitu Selancar Bono Kategori Profesional yang diikuti 5 peselancar profesional Indonesia, kategori Selancar Amatir yang diikuti 20 peselancar amatir lokal, dan kategori Bekudo Bono yang diikuti 30 peserta lokal.

Koordinator lapangan Festival Bekudo Bono Hisam Setiawan menjelaskan, kategori Bekudo Bono sengaja diadakan untuk mengangkat tradisi masyarakat dalam melawan ombak dengan menggunakan perahu tanpa mesin. Perahu dayung tersebut berpacu di atas gelombang langka yang terjadi di Sungai Kampar tersebut. 

“Dalam tradisi Bekudo Bono ini, mereka menggunakan perahu tanpa mesin yang ditunggangi oleh dua orang dan berpacu di atas gelombang Bono,” jelas Hisam.

Menurut Hisam, festival ini mampu menggairahkan perekonomian masyarakat setempat. Jumlah wisatawan yang tercatat kini sudah mencapai 5000 orang. Selama ajang ini, banyak rumah warga yang dijadikan homestay. Di sepanjang jalan juga terlihat masyarakat yang menjual berbagai makanan, minuman dan souvenir di depan rumah mereka.

Ombak Bono yang bisa mencapai ketinggian hingga 6 meter telah mampu menjadi sumber penghasilan warga. Ombak ini terjadi karena adanya pertemuan arus dari sungai dan laut di muara Sungai Kampar. Yang menjadi penarik bagi peselancar profesional adalah ombak yang terbentuk bisa mencapai  60 kilometer sehingga mereka bisa berselancar berjam-jam tanpa henti di atas ombak.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending