Bagikan:

KPU Kupang Kesulitan Cari Pemilih Pindah Alamat

KBR68H, NTT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mengaku kesulitan mencari pemilih yang sudah pindah alamat.

NUSANTARA

Sabtu, 16 Nov 2013 11:15 WIB

Author

Silver Sega

KPU Kupang Kesulitan Cari Pemilih Pindah Alamat

KPU Kupang, dpt, Kesulitan Cari Pemilih, Pindah Alamat

KBR68H, NTT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mengaku kesulitan mencari pemilih yang sudah pindah alamat. Ini dilakukan terkait perbaikan Dafat Pemilih Tetap (DPT) tak ber-Nomor Induk Kependudukan. Ketua KPU Kota Kupang Daniel B Ratu mengatakan, pemilih yang telah pindah alamat tidak pernah melaporkan perpindahan mereka ke RT atau ke petugas PPS. Namun KPU menjanjikan akan merampungkannya sesuai kemampuan petugas yang tersedia. (Baca: Puluhan WNI di Kupang Ber-KTP Timor Leste)

"Sekarang ini, kami belum dapat laporan dari teman-teman PPS, tapi secara umum karena PPSnya hanya 3 dan mereka harus mengelola satu wilayah kelurahan, jadi memang kita agak kesulitan mencari pemilih yang pindah misalnya. Ini kan kita tidak tahu dia pindah ke mana kan tidak pernah ada pelaporan orang berpindah tempat. Tapi kita berusaha saja semampu kita." kata Daniel di Kupang NTT(16/11)

Ketua KPU Kota Kupang Daniel B Ratu mengklaim pihaknya masih memperbaiki DPT bermasalah yang jumlahnya lebih dari 70 ribu orang. Selain pemilih yang pindah alamat, KPU juga tengah memperbaiki pemilih nama ganda dan pemilih yang tidak memiliki NIK. Sementara itu pemerintah Kota Kupang berencana menggelar operasi Justisi selama 30 hari. Operasi ini untuk mengatasi masalah pemilih bermasalah, khususnya tidak memiliki NIK. Walikota Kupang Yonas Salean mengatakan, operasi justisi akan dilakukan bersama aparat keamanan di kos-kosan, pusat perbelanjaan dan angkutan umum.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending