Bagikan:

KPU Ende Larang PNS Jadi Tim Pemenangan Pemilu Bupati

KBR68H, Kupang - Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur (NTT) mengancam bakal memberikan sanksi kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kegiatan kampanyenya.

NUSANTARA

Jumat, 08 Nov 2013 15:32 WIB

Author

Silver Sega

KPU Ende Larang PNS Jadi Tim Pemenangan Pemilu Bupati

KPU Ende, PNS, Pemilu Bupati

KBR68H, Kupang - Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur (NTT) mengancam bakal memberikan sanksi kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kegiatan kampanyenya.

Ancaman sanksi ini diberikan menjelang pemilihan kepala daerah Kabupaten Ende putaran kedua yang akan digelar pada Desember nanti. Ketua KPU Ende Budi Wadhi mengatakan PNS harus bersikap netral dan tidak boleh terlibat atau melibatkan diri sebagai tim sukses pemilihan kepala daerah.

"Aturan kampanye itu, bahwa tim pemenangan, atau paket tidak boleh melibatkan PNS, baik yang memiliki jabatan atau tidak memiliki jabatan, itu tidak boleh dilibatkan, juga termasuk kepala desa. Apalagi PNS itu melibatkan diri menjadi tim pemenangan. Ini yang tidak boleh dilakukan dan itu menurut aturan sudah melanggar dan sanksinya cukup berat. Seluruh masyarakat, khusus Panwas untuk benar-benar memperhatikan hal ini. Tidak boleh ada lagi, karena netralitas seorang PNS itu sangat kita harapkan,"jelasnya.

Ketua KPU Ende Budi Wadhi. Pada 26 Oktober lalu rapat pleno perhitungan suara memutuskan Pilkada Ende berlangsung dua putaran. Ini lantaran dari delapan pasangan calon yang ikut, belum memperoleh dukungan suara di atas 30 persen.

Rencananya Pilkada pada putaran kedua akan digelar pada Desember nanti. Ada dua pasangan yang lolos pada putaran kedua. Dua pasangan itu adalah calon pertahana Don Bosco Wangge - Dominikus Mere dan pasangan Marsel Petu - Djafar Achmad.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending