Bagikan:

Kisah

Setelah menjalani sejumlah prosesi pernikahan, Putera Mahkota Keraton Kasepuhan Cirebon PR Luqman Zulkaedin dan Ratih Marlina, kini telah menjadi pasangan suami-istri yang sah. Hari ini (11/11) mereka telah menjalani aqad nikah di Masjid Agung Sang Cipta

NUSANTARA

Senin, 11 Nov 2013 16:27 WIB

Author

Suara Gratia

Kisah

Royal Wedding, Keraton Kasepuhan Cirebon

KBR68H, Cirebon – Setelah menjalani sejumlah prosesi pernikahan, Putera Mahkota Keraton Kasepuhan Cirebon PR Luqman Zulkaedin dan Ratih Marlina, kini telah menjadi pasangan suami-istri yang sah. Hari ini (11/11) mereka telah menjalani aqad nikah di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Dalam aqad nikah, Menteri Perekonomian Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono menjadi sebagai saksi janji suci mereka.

Setelah melaksanakan aqad nikah pasangan suami istri ini menjalani sejumlah prosesi berikutya diantaranya adalah Sungkem ke orang tua dan beragam prosesi lain seperti Injek Tigan, Banting Kendi Tutupe Tigan, Pupugan, dan Adep-adep Sekul.

PR Luqman Zulkaedin mengaku bahagia setelah melangsungkan beberapa adat dan budaya keraton selama prosesi pernikahan yang berjalan lancar. “Alhamdulillah hari ini kita sudah resmi menjadi suami istri. Ini bukan hanya sebuah pernikahan, tetapi juga pelestarian budaya Cirebon,” ujarnya.

Ia mengaku, sebagai Putera Mahkota memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan adat budaya Cirebon agar tetap lestari. Ia pun berharap melalui peristiwa pernikahan ini dapat menarik minat masyarakat yang datang untuk melihat langsung prosesi pernikahan. Tujuannya agar mereka lebih mencintai lagi budaya Cirebon.

Soal bulan madu, Luqman mengaku, saat ini belum memiliki rencana itu. Sebab, ia masih merasa lelah. Mengenai keturunan, ia menyerahkannya pada yang Maha Kuasa. “Itu mah biar Tuhan saja yang ngatur,” ucapnya.

Sementara, istri Lukman, Ratih Marlina menyatakan, akan mempelajari budaya Keraton Cirebon karena ia bukan berasal dari keluarga keraton. Namun ia mengakui, tidak ada kesulitan dalam mempelajarinya karena sebelumnya pada masa pacaran ia sudah diperkenalkan dan dibimbing oleh keluarga Luqman mengenai adat dan budaya Keraton.

“Saya akan berusaha menjaga kehormatan nama baik keluarga keraton. Tidak sulit, karena keluarga besar mendukung saya,” bebernya.

Ratih mengaku, selama pacaran ia tidak mengetahui kalau calon suaminya ini berasal dari keluarga keraton, karena dalam kesehariannya Luqman tidak menonjolkan diri bahwa ia dari keluarga Keraton. Ratih mengenal Luqman sejak duduk di bangku SMA, dan baru menjalin hubungan asmara di bangku kuliah, karena ternyata dia kuliah di kampus yang sama. “Kita kuliah ditempat yang sama, jadi semakin dekat akhirnya kita berpacaran,” ungkapnya.(Frans C. Mokalu)

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending