Bagikan:

Kabupaten Cirebon Endemis DBD dan Chikungunya

Wabah Chikungunya menyebar di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, setidaknya ada dua kelurahan/desa di kecamatan berbeda yang warganya telah terserang wabah ini. Di Kelurahan Pasalakan Kecamatan ada 37 orang yang terserang wabah ini, sementara di Desa S

NUSANTARA

Jumat, 29 Nov 2013 17:00 WIB

Kabupaten Cirebon Endemis DBD dan Chikungunya

Cirebon, DBD, Chikungunya

KBR68H, cirebon - Wabah Chikungunya menyebar di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, setidaknya ada dua kelurahan/desa di kecamatan berbeda yang warganya telah terserang wabah ini. Di Kelurahan Pasalakan Kecamatan ada 37 orang yang terserang wabah ini, sementara di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala, belasan orang yang telah terkena. 


Kamis (28/11), pihak Desa Pasalakan melakukan fogging atau pengasapan di dalam rumah penduduk dan halamannya.


Chikungunya sendiri merupakan penyakit sejenis demam virus, disebabkan alphavirus yang disebarkan gigitan nyamuk dari spesies Aedes Aegypti. Penyakit ini memiliki gejala di antaranya demam mendadak hingga 39 derajat celcius, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan jari kaki, tangan, serta tulang belakang yang disertai ruam atau kumpulan bintik merah pada kulit.


Akibat serangan nyamuk ini, warga terpaksa tak beraktivitas beberapa lama akibat linu pada persendiannya. Salah seorang warga, Della (13 tahun) mengaku terpaksa berbaring di atas tempat tidur karena merasa lemas. 


Semula dia tak mengetahui jenis sakit yang dideritanya, setelah pemeriksaan di puskesmas barulah diketahui dia terkena chikungunya. Menurut sang ibu, Sarimi, selain anaknya ada pula warga lain yang terkena wabah serupa. 


Menurutnya, rata-rata warga yang terkena wabah ini tinggal berdekatan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon melakukan pengasapan di sekitar rumah penduduk. 


Kepala Seksi Diptram Kelurahan Pasalakan Edi Darmawan menyebut, minggu lalu jumlah warga yang terserang chikungunya sekitar 25 orang. “Semakin hari jumlahnya bertambah, dan sekarang hampir 40 orang. Supaya tak meluas, kami lakukan fogging,” terangnya.


Sementara, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana menyebutkan, Kabupaten Cirebon masuk endemis demam berdarah dengue (DBD). Mengingat penyebaran chikungunya disebabkan nyamuk Aedes Aegypti, maka daerah ini pun endemis chikungunya. 


Warga di sekitar pesisir pantai terutama rentan dengan penyakit ini, mengingat di kawasan tersebut kebersihan masih belum terjaga baik. Saat ini, selain 37 warga di Kelurahan Pasalakan, dia menyebutkan tercatat pula 17 warga lainnya di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala yang terkena wabah chikungunya.


Menurutnya, sudah sepuluh lokasi yang diasapi sesuai permintaan pihak desa atau puskesmas masing-masing. Ia mengatakan, tak ada cara lain menghindari penyakit ini selain melakukan pedoman 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur.


Editor: Antonius Eko 


Sumber: radio Suara Gratia Cirebon 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending