Bagikan:

Jokowi Skorsing Staf Pemprov yang Diduga Memalak

Pemerintah DKI Jakarta menjatuhkan skorsing selama satu minggu pegawai berinial D yang diduga meminta sejumlah uang kepada pihak RS Jakarta untuk mendatangkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

NUSANTARA

Kamis, 07 Nov 2013 16:23 WIB

Jokowi Skorsing Staf Pemprov yang Diduga Memalak

Jokowi, Skorsing, Staf Pemprov, RS Jakarta

KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menjatuhkan skorsing selama satu minggu pegawai berinial D yang diduga meminta sejumlah uang kepada pihak RS Jakarta untuk mendatangkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Jokowi mengatakan skorsing yang diberikan bukanlah sebagai hukuman, namun untuk memperlancar proses penyelidikan. Kata dia penyelidikan saat ini sedang dalam tahap permintaan keterangan terhadap petugas kurir RS Jakarta berinisial A yang mengantarkan undangan untuk Jokowi

"Ternyata juga yang di sana (RS Jakarta) siapa yang diminta juga belum jelas. Yang di sini juga merasa tidak meminta. Pokoknya harus jelas dulu. Yang disana siapa yang diminta. Harus dijelasin semua, ini menyangkut nasib orang. Karena jika sekali bilang iya maka saya potong (pecat)," jelas Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (7/11).

Pihak Pemprov DKI Jakarta telah menginterogasi pegawai honorernya berinisial D yang diduga meminta sejumlah uang kepada pihak RS Jakarta untuk mengundang Jokowi. Dalam pemeriksaan tersebut D mengaku tidak pernah meminta uang sepeserpun.

Kasus ini mengemuka setelah Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta, Benjamin Mangkoedilaga  mengungkap ke publik. Undangan untuk Jokowi terkait hari ulang tahun RS Jakarta.

"10 November kan Hari Ulang Tahun RS Jakarta yang ke-60. Kita juga membuat buku ulang tahun. Dalam buku itu kami minta kata sambutan dari Gubernur (Jokowi). Surat itu dikirim oleh kurir kami dan setelah dicek beberapa hari kemudian ternyata belum disampaikan ke Pak Gubernur.  Ketika ditanya alasannya, pegawai pemprov meminta uang supaya suratnya disampaikan ke Jokowi," kata Benjamin ketika dihubungi KBR68H.

Pemprov DKI, kata Benyamin,  sudah menyampaikan permintaan maaf kepadanya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending