KBR68H, Jombang – Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur menuntut Pemerintah mengembalikan pengungsi Syiah Sampang ke kampung halamannya tanpa syarat.
Kemarin, Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur berusaha memaksa pindah pengungsi Syiah Sampang dari rumah susun Jemundo Sidoarjo ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Koordinator Presidium JIAD Aan Anshori menuding Asrama Haji Sukolilo akan dijadikan tempat pencucian otak bagi pengungsi Syiah agar mau berpindah keyakinan menjadi Sunni. Menurut Aan Anshori, Asrama Sukolilo mempunyai sistem pengamanan lebih maksimum ketimbang Rusun Jemundo.
"Karena bagaimanapun konstitusi masih menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan itu bisa dinikmati oleh warga negara yang ada di Indonesia ini. Perlu diingat bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian Agama sangat sistematis, misalkan pada tahun 2012 Oktober kemarin ada sekitar 30an kepala keluarga yang berhasil "ditobatkan" yang kedua sekitar tanggal 3 agustus 2013 upaya pemaksaan itu juga berlanjut," kata Aan Anshori.
Koordinator Presidium JIAD Aan Anshori juga mendesak Pemerintah menghentikan Operasi Kubah Hijau (OKH) terhadap pengungsi Syiah Sampang. Aan Anshori menyebut Operasi Kubah Hijau itu untuk memaksa para pengungsi Syiah Sampang kembali ke Sunni sebagai syarat mutlak kembali ke kampung halaman.
Minggu kemarin Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur berencana memindahkan belasan keluarga pengungsi Syiah dari rumah susun Jemundo Sidoarjo ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Pemindahan itu diklaim untuk menghindarkan pengungsi dari pengaruh provokator. Namun pemindahan batal dilakukan karena mendapat penolakan dari pengungsi.
Editor: Antonius Eko