Bagikan:

Janji Kompolnas soal Kasus Kekerasan Buruh di Cikarang

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berencana memanggil Kapolda Metro Jaya Putut Eko Bayuseno dan Kapolres Kabupaten Bekasi Isnaini Ujiarto terkait penyerangan Ormas Pemuda Pancasila pada buruh di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

NUSANTARA

Rabu, 06 Nov 2013 20:50 WIB

Author

Ade Irmansyah

Janji Kompolnas soal Kasus Kekerasan Buruh di Cikarang

Kompolnas, Kekerasan Buru, Cikarang

KBR68H, Jakarta – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berencana memanggil Kapolda Metro Jaya Putut Eko Bayuseno dan Kapolres Kabupaten Bekasi Isnaini Ujiarto  terkait penyerangan Ormas Pemuda Pancasila pada buruh di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan mengatakan, kedua pemimpin di kepolisian itu akan dimintai keterangan pada pekan depan. Kata dia, Kapolres Bekasi terancam sanksi apabila terbukti membiarkan penyerangan tersebut.

“Tentunya kami akan meneliti sejauh mana memang ada pembiaran pada kasus ini, sejauh mana ada polisi tidak melakukan tugasnya pelindung dan pengayom masyarakat, tentunya itu yang akan kami teliti apakah betul ada pembiaran. Apabila itu betul ada pembiaran tentunya harus ada sanksi-sanki hukum dan sanksi-sanksi yang tegas terhadap yang bersangkutan. Tapi itu semua harus dibuktikan, apa betul ya seperti dilaporkan ke Kompolnas," ujar Edi Saputra Hasibuan kepada wartawan di Kantor Kompolnas.

Anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan menambahkan, sanksi yang dapat dijatuhkan kepada dua pemimpin polisi itu adalah teguran hingga pemutasian.

Dalam aksi mogok nasional buruh pada 31 Oktober lalu diwarnai penyerangan oleh sekelompok anggota ormas Pemuda Pancasila. Penyerangan yang terjadi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, itu mengakibatkan 28 buruh luka-luka. Atas aksi penyerangan tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyalahkan pihak kepolisian karena melakukan pembiaran.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending